Terintegrasinya dua jalan tol tersebut dengan Bandara Kertajati, dimaksudkan untuk efisiensi dan efektivitas jalur penumpang maupun barang, dari atau menuju bandara.
Hal itu disampaikan Sekda Jabar, Iwa Karniwa, usai rapat di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Rabu (24/2/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk membahas integrasi koneksi Bandara Kertajati tersebut Pemprov Jabar mengundang Dirjen Perhubungan Udara Kementrian Perhubungan, Badan Pengelola Jalan Tol, Satker Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk membahas feasibility study atau studi kelayakan, terkait rencana pembangunan 'exit tol' dari dan menuju Bandara Kertajati tersebut.
"Bahan ini dalam rangka membuat FS-nya, baik untuk FS titik koordinat yang tepat untuk lokasinya dan untuk pembiayaannya," katanya.
Ia mengungkapkan saat ini pembahasan masih secara umum, namun sudah mendapatkan kesepahaman yang sama.
"Tinggal proses pendetailan di satker Kementerian PU Pera maupun di dinas Bina Marga Jabar dan juga di pihak Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan," jelas Iwa.
Bahkan Iwa mengungkap selain akses tol, nantinya Bandara Kertajati bakal terintegrasi juga dengan LRT Bandung Raya.
"Jadi nanti seperti Kualanamu ada exit tol, ada juga jalan biasa. Bahkan nanti diikuti LRT dari Leuwipanjang kan sampai ke Tanjungsari, nanti dari Tanjungsari akan sampai ke Kertajati. Jadi ada 3 akses nanti, tapi itu nanti dulu, sementara 2 dulu," tuturnya. (tya/wdl)











































