'Tak Mungkin Daging Sapi NTT Dijual Rp 85.000/Kg di Jakarta'

'Tak Mungkin Daging Sapi NTT Dijual Rp 85.000/Kg di Jakarta'

Michael Agustinus - detikFinance
Rabu, 24 Feb 2016 17:27 WIB
Foto: Muhammad Idris
Jakarta - PD Dharma Jaya, BUMD peternakan milik Pemprov DKI Jakarta, merupakan salah satu dari tiga badan usaha yang ditugaskan menjual daging sapi asal Nusa Tenggara Timur (NTT) di Jakarta.

Dari 500 ekor sapi yang dibawa kapal ternak KM Camara Nusantara I, 150 ekor di antaranya adalah milik Dharma Jaya, sisanya milik Perum Bulog dan PT Berdikari.

Adanya kapal ternak yang memangkas biaya distribusi sapi ini diharapkan bisa menurunkan harga daging sapi yang mencapai Rp 120.000/kg di Jakarta. Pemerintah berharap, daging dari sapi NTT yang dibawa kapal ternak bisa dijual Rp 85.000/kg, jauh di bawah harga pasaran daging sapi di Jakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tetapi, menurut perhitungan Dharma Jaya, harga daging sapi asal NTT tak mungkin bisa dijual dengan harga Rp 85.000/kg, paling rendah di kisaran Rp 90.000/kg.

"Bisa di bawah Rp 100.000/kg. Tapi nggak mungkin harga itu bisa Rp 85.000/kg kalau dari kapal ternak. Ayo kita hitung sama-sama, yang seimbang adalah sekitar Rp 90.000/kg," kata Direktur Utama PD Dharma Jaya, Marina Ratna Dwi Kusuma, kepada detikFinance di Jakarta, Rabu (24/2/2016).

Dia menambahkan, daging dari bagian-bagian tertentu seperti paha depan memang bisa dijual Rp 85.000/kg, tetapi rata-rata harga daging sapi yang dijual tak mungkin sebesar itu. Dharma Jaya sendiri menjual daging sapi NTT dengan harga antara Rp 85.000-118.000/kg.

"Bagian paha depan misalnya, bisa kita jual Rp 85.000/kg. Paha belakang, tenderloin bisa kita jual ke pasar yang lebih bagus. Tenderloin bisa dijual ke Horeka (Hotel Restoran Kafe) sampai Rp 118.000/kg," tuturnya.

Marina menerangkan, Dharma Jaya membeli sapi hidup dari NTT dengan harga Rp 32.000-Rp 34.000/kg bobot hidup sampai di atas kapal ternak. "Saya beli di NTT lebih murah, tapi di atas Rp 30.000/kg bobot hidup, antara Rp 32.000-34.000/kg bobot hidup sampai di atas kapal," ungkapnya.

Lalu ditambah dengan biaya transportasi, biaya pakan, biaya pemulihan sapi setelah diturunkan dari kapal, biaya kandang, serta sebagainya, maka daging dalam bentuk karkas yang belum dibersihkan dari tulang-tulang saja harganya sudah Rp 83.500/kg.

Ditambah dengan ongkos untuk membersihkan karkas, dan margin untuk pedagang, maka tak mungkin harga daging sapi NTT bisa Rp 85.000/kg. "Saya jual ke PD Pasar Jaya dengan harga Rp 83.500/kg dalam bentuk karkas," ucap Marina.

Saat ini sapi, NTT milik Dharma Jaya sudah dipotong dan dijual ke BUMD lainnya, yaitu PD Pasar Jaya, untuk didistribusikan ke pasar-pasar di Jakarta sehingga sampai ke konsumen.

"Daging sapi dari NTT sudah saya potong dari 2 hari lalu, besok mulai dijual oleh PD Pasar Jaya. Yang pertama dulu dijual lewat PD Pasar Jaya 81 ekor, sekarang 150 ekor diambil sama Pasar Jaya," pungkasnya. (wdl/wdl)

Hide Ads