"Ya langka karena kapal yang angkut barang ditangkapi," ucap pedagang pakaian bekas bernama Selly kepada detikFinance di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Minggu (6/4/2016).
![]() Foto: Lalu lintas pembeli pakaian bekas di Pasar Senen (Ardan-detikFinance) |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Peminat ada karena harganya murah. Indonesia kan kebanyakan menengah ke bawah," imbuh Selly.
Selly mengaku para pembeli biasanya ramai pada saat akhir pekan sehingga omset pedagang ikutan meningkat.
"Kalau omset hari biasa sih paling Rp 200 ribu per hari, tapi kalau akhir pekan gini bisa Rp 500 ribu per hari," ujar Selly.
Ditemui di tempat yang sama, salah seorang penjual lainnya menuturkan hal serupa. Bisnis pakaian bekas bergairah saat akhir pekan.
![]() Foto: Suasana di Pasar Senen (Ardan-detikFinance) |
"Omset hari biasa Rp 1 juta per hari, weekend bisa mencapai Rp 2 juta per hari. Tergantung lokasi toko. Kita kan punya 4 toko, jadi ya dibagi aja per tokonya dapat berapa per harinya," ucap pedagang pakaian bekas di Pasar Senen, Laura.
Peningkatan omset ini baru saja terjadi belakangan ini. Pada awal tahun, para pedagang sempat mengalami anjloknya penjualan.
"Mulai bulan Oktober lalu ekonomi udah mulai goyang sampai bulan kemarin lah. Seminggu ini mulai membaik, keuangan masyarakat udah bagus kayaknya. Ini baru meningkat lagi aja, sebelumnya sih parah," tambahnya.
Pakaian Bekas Dipasok dari Jepang dan Korea Selatan
Pakaian bekas yang beredar di Pasar Senen mayoritas didatangkan dari Jepang dan Korea. Kedua negara itu dipilih karena ukuran badan serupa dengan postur rata-rata orang Indonesia.
"Kita dapat barang dari Jepang dan Korea. Itu kita pilih karena ukurannya mirip-mirip sama kita. Kalau waktu itu beli dari Eropa ukurannya besar-besar," ucap Laura.
Dirinya juga mengungkapkan bahwa pembelian pakaian bekas ini dihitung per ball (karung besar). Dalam setiap karungnya berisi 300 pakaian. Pakaian ini diantar langsung oleh seorang agen ke toko-toko di Pasar Senen.
"Kita beli per ball, harganya macam-macam dari Rp 3,5 juta sampai Rp 6 juta. Kalau kayak jaket nih Rp 3,5 juta per ball karena dia nggak muat banyak kan jaket tebal," ujar Laura. (feb/feb)













































