Pedagang Kurma Tanah Abang: Nggak Ada Impor dari Israel, Tapi Palestina

Pedagang Kurma Tanah Abang: Nggak Ada Impor dari Israel, Tapi Palestina

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Rabu, 09 Mar 2016 14:15 WIB
Foto: Ardan Adhi Chandra
Jakarta - Konferensi Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) pada 6-7 Maret lalu menyerukan dukungan terhadap Palestina dengan memboikot produk-produk Israel yang dibuat di wilayah pendudukan. Di Indonesia, menurut data Badan Pusat Statistik, pada 2012 lalu Indonesia pernah mengimpor kurma dari Israel.

Apakah saat ini masih ada kurma impor asal Israel yang beredar? detikFinance menelusuri sejumlah pedagang kurma di Pasar Tanah Abang. Menurut seorang pedagang kurma bernama Ibnu, produk di tokonya tak ada yang diimpor dari Israel, melainkan dari Palestina.

"Kurma paling banyak dibeli untuk oleh-oleh. Kalau yang dari Israel nggak ada. Di sini ada kurma Jericho yang diimpor dari Palestina," kata Ibnu kepada detikFinance di Pasar Tanah Abang, Rabu (9/3/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kurma asal Palestina ini merupakan salah satu jenis kurma yang laris di pasaran. Setiap hari, Ibnu dapat menjual 5 sampai 10 kilogram (kg) kurma Jericho dengan kisaran harga Rp 220 ribu/kg.

Selain itu, Ibnu membeli kurma dari agen yang memasok seminggu sekali ke tokonya

"Ada 3 agen, seminggu sekali datang mengirim barang," terang Ibnu.

Pedagang kurma lainnya bernama Eko, menambahkan, hanya menjual kurma dari Palestina. Rata-rata Eko menjual 1-2 kg kurma setiap harinya.

"Kalo kurma dari Palestina. Bisa kita jual 1 sampai 2 kg per hari," kata Eko.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada Januari 2012 silam, Indonesia pernah mengimpor kurma dari Israel, jumlahnya 20,6 ton dengan nilai US$ 191.300. (hns/hns)

Hide Ads