Jokowi meyakini, dengan adanya 11 PLB, maka gudang yang selama ini berada di negara lain akan pindah ke Indonesia.
"Saya berharap para pengusaha PLB mampu memindahkan penimbunan barang ekspor impor semula dilakukan di luar Indonesia, pindahkan ke sini," ungkap Jokowi saat peresmian di kawasan industri Cipta Krida Bahari (CKB), Cakung, Jakarta Timur, Kamis (10/3/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Produksi ada di sini, kegiatan ada di sini. Tekstil contohnya, kegiatan ada di sini, produksi ada disini, ngambil kapasnya di sana. Mau diteruskan? Tidak," tegasnya.
"Sekarang kita sudah punya PLB. Bawa logistik-logistik tadi ke negara kita. Sehingga PLB seperti CKB ini harus ada di semua pulau, provinsi, daerah. Sehingga kita semakin efisien," papar Jokowi.
Dengan demikian, maka biaya logistik di Indonesia akan semakin efisien. Terutama dibandingkan dengan negara-negara tetangga. Sekarang biaya logistik di dalam negeri masih pada level 23%.
"Ini sangat besar pengaruhnya untuk menurunkan biaya logistik," tegasnya.
Berikut ini daftar perusahaan pengelola 11 PLB tersebut:
- PT Cipta Krida Bahari, Cakung, industri migas dan pertambangan
- PT Petrosea Tbk (PTRO), Balikpapan, industri migas dan pertambangan
- PT Pelabuhan Panajam (Eastkal-Astra Group), Balikpapan, industri migas dan pertambangan
- PT Kamadjaja Logistics, Cibitung, industri makanan dan minuman
- PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Karawang, industri otomotif
- PT Agility International, Halim dan Pondok Ungu, industri perawatan pribadi dan rumah
- PT Gerbang Teknologi Cikarang (Cikarang Dry Port), Cikarang, industri tekstil (kapas)
- PT Dunia Express, Sunter dan Karawang, industri tekstil (kapas)
- PT Khrisna Cargo, Benoa dan Denpasar, industri UKM
- PT Vopak Terminal Merak, Merak, industri tekstil sintetis (bahan kimia)
- PT Dahana (Persero), Subang, industri migas dan pertambangan (bahan peledak)











































