RI Harus Banyak Belajar ke China Soal Jual-Beli Online

RI Harus Banyak Belajar ke China Soal Jual-Beli Online

Feby Dwi Sutianto - detikFinance
Jumat, 11 Mar 2016 14:00 WIB
RI Harus Banyak Belajar ke China Soal Jual-Beli Online
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudi Antara menyebut Indonesia bisa belajar pengembangan transaksi e-commerce ke China.

Alasannya, China hanya butuh waktu 8 tahun untuk bisa membuat transaksi e-commerce tembus US$ 430 miliar/tahun. Angka ini jauh mengungguli Amerika Serikat (AS) yang telah merintis bisnis e-commerce jauh lebih lama.

"Kita lihat angka ini. AS transaksi e-commerce capai US$ 300 miliar di 2014 karena kebijakan pasar bebas. Dia butuh 30 tahun capai angka US$ 300 miliar. Sebaliknya, China hanya butuh 8 tahun untuk raih US$ 430 miliar. Kita harus belajar dari China," Rudiantara saat diskusi Dividen Digital di Kantor CSIS, Jakarta Pusat, Jumat (11/3/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan untuk Indonesia, transaksi e-commerece mencapai US$ 12 miliar pada tahun lalu. Angka ini tentunya sangat kecil dibandingkan China ataupun AS.

"Ekonomi digital yakni e-commerce US$ 12 miliar. Tahun ini bisa US$ 25-30 miliar. Tahun 2020 bisa US$ 30 miliar," sebutnya.

Untuk mendorong percepatan bisnis e-commerce, Kominfo terus membangun infrastruktur jaringan broadband. Jaringan akan menghubungkan seluruh Indonesia sehingga layanan internet bisa menjangkau seluruh pelosok negeri hingga kepulauan.

"Kita punya 57 Kabupaten di Indonesia yang dilalui infrastruktur broadband. Sisanya akan dibangun pemerintah dan sisanya Telkom. Kita negara kepulauan, kita harus usaha keras untuk sambungkan. Targetnya, 2019 semua kabupaten terkoneksi broadband," tuturnya. (feb/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads