Yuk ke JCC, Berburu Mebel Kayu Mulai Rp 30.000 Hingga Rp 100 Jutaan

Yuk ke JCC, Berburu Mebel Kayu Mulai Rp 30.000 Hingga Rp 100 Jutaan

Cindy Audilla - detikFinance
Sabtu, 12 Mar 2016 12:55 WIB
Foto: Cindy Audilla
Jakarta - Sedang mencari mebel kayu? Coba datang ke JCC, ada pameran Furniture and Mozaik Indonesia selama pekan ini.

Banyak produsen mebel dan kerajinan kayu ambil bagian di acara ini. Harga yang ditawarkan juga beragam, mulai yang termurah puluhan ribu rupiah hingga seratusan juta rupiah.

Kliwon Unique Primitive Art and Craft adalah pengrajin kerajinan akar kayu yang berasal dari Ngawi, Jawa Tengah. Wuri, si pemilik produsen mebel dalam negeri ini mengaku mulai usaha dengan modal Rp 2 juta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Siapa sangka dengan modal yang minim Wuri bisa mengelola limbah hutan yang ada di daerahnya. Limbah kayu Perhutani tersebut dikelolanya menjadi mebel unik dan menghasilkan uang hingga seratus juta rupiah.

Digeluti selama 16 tahun oleh Wuri, perempuan asli Ngawi ini sudah meraup omzet hingga ratusan juta rupiah.

Diakuinya, usaha yang dimulai sejak tahun 2000 ini sedikit banyak mengalami tantangan, seperti dalam teknik pemasaran dan SDM.

Sementara, Wuri mengungkapkan kalau ia tidak pernah kekurangan pasokan akar jati di daerah Ngawi.

"Karena banyak sekali ya pohon jati, kayu jati, akar jati di Ngawi. Jadi Alhamdulillah saya dapat terus dari masyarakat," ujarnya kepada detikFinance di lokasi, Sabtu (12/3/2016).

Satu hambatan yang ia alami sampai saat ini adalah tidak ada SDM untuk menjaga tokonya di Jakarta.

"Saya dulu pernah buka toko di Pamulang tapi sudah tutup dan mau buka di Jakarta tapi belum ada yang jaga," katanya.

Saat ini selain menjajakan kerajinan akar kayunya di pameran-pameran, Wuri menjualnya langsung di pabriknya yang berada di Ngawi, Jawa Tengah.

Mebel mulai dari jenis piring, talenan, vas, kursi, sampai meja makan ini sudah diekspor ke mancanegara. Sebut saja Taiwan, China, Jepang, dan Eropa yang sudah menjadi langganannya.

"Ya paling banyak dan rutin itu ke Taiwan karena mereka untuk dijual lagi di sana. Bisa sampai satu kontainer," ujar Wuri bangga.

"Kalau yang paling murah itu talenan Rp 30 ribu. Yang paling mahal itu meja makan besar ukuran 1x2 meter seharga Rp 80 juta sampai Rp 100 juta kita jual." tutur Wuri.

Wuri pernah memamarkan kerajinan akar kayunya pertama kali di Malaysia. Pameran tersebut dibantu subsidi dari Pemerintah Daerah Jawa Timur.

"Pertama kali saya memasarkan itu dengan mengikuti pameran di Malaysia. Saya tidak punya pasar lepas sih," pungkasnya. (ang/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads