Rizal Ramli Minta Balon Udara Google Bantu Nelayan RI

Rizal Ramli Minta Balon Udara Google Bantu Nelayan RI

Cindy Audilla - detikFinance
Selasa, 15 Mar 2016 14:38 WIB
Foto: Project Loon Google (Ardhi Suryadhi/detikINET)
Jakarta - Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli meminta agar proyek balon internet Google atau Project Loon bisa bermanfaat bagi nelayan di Indonesia.

Selain bisa menjadi pemancar sinyal telekomunikasi hingga daerah terpencil dan kepulauan, Rizal berharap, proyek kerja sama antara Google dan perusahaan telekomunikasi Indonesia ini bisa dipakai oleh nelayan Indonesia untuk memantau daerah yang ada ikan hingga memperoleh informasi perkiraan cuaca.

Hal ini disampaikan Rizal, usai bertemu Chief Executive Officer untuk Project Loon Google, Mike Cassidy di kantornya, Jakarta, Selasa (15/3/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami minta secara khusus kepada Mike untuk mengembangkan apps (aplikasi) yang bermanfaat untuk nelayan-nelayan, sehingga nelayan di tengah laut, bisa mengetahui kondisi cuaca yang terakhir," ujar Rizal.

"Bisa mengetahui dan berkomunikasi bahwa ikan yang dia tangkap itu apa, sehingga bisa dijual dengan pelanggan secara langsung, dengan komunikasi secara langsung," sebutnya.

Rizal mengaku kagum dengan terobosan teknologi dari perusahaan berjuluk 'Mbah Google' ini. Teknologi ini mampu memancarkan sinyal telekomunikasi dengan investasi lebih murah daripada membangun menara jaringan telekomunikasi. Apalagi, balon internet Google mampu terbang di daerah sulit yang susah dijangkau atau dibangun infrastruktur telekomunikasi.

"Ini merupakan langkah yang sangat hemat biaya. Google mau coba ini selama 1 tahun. Nanti setelah 1 tahun baru kita diskusikan dengan operator-operator Indonesia, dimensi komersialnya. Ini merupakan pilihan teknologi yang akan mengisi gap yang selama ini ada," sebutnya.

Selain itu, Rizal menyarankan Google dan operator telekomunikasi Indonesia yang mendukung proyek Project Loon harus berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Perum AirNav terkait pengaturan pergerakan balon, agar tidak mengganggu lalu lintas pesawat. Koordinasi ini sangat perlu untuk menghindari masalah di kemudian hari.

"Balon-balon ini di atas jalur penerbangan udara. Itu nanti mereka akan ketemu AirNav supaya koordinasikan kapan menaikkan satelitnya, kapan diturunkan. Nanti ini betul-betul terobosan yang akan membuat rakyat kita di semua lokasi di Indonesia punya akses terhadap telepon seluler," paparnya. (feb/dnl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads