Warga Masih Bertahan di Waduk Jatigede Meski Sudah Kantongi Ganti Rugi

Warga Masih Bertahan di Waduk Jatigede Meski Sudah Kantongi Ganti Rugi

Dana Aditiasari - detikFinance
Kamis, 17 Mar 2016 15:44 WIB
Warga Masih Bertahan di Waduk Jatigede Meski Sudah Kantongi Ganti Rugi
Foto: Waduk Jatigede (Dana - detikFinance)
Sumedang - Proses pembangunan Waduk Jatigede di Sumedang Jawa Barat, sudah dimulai sejak lama. Proses pembebasan lahan telah berlangsung sejak tahun 1970-1980-an. Namun masih banyak saja warga yang menempati area genangan waduk meskipun telah memperoleh uang kompensasi.

Alhasil, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) harus kembali menyediakan dana ganti rugi dan kerohiman agar warga mau pindah.

detikFinance sempat berkomunikasi dengan Iwan, warga Darmaraja yang rumahnya masuk kawasan area genangan Waduk Jatigede. Ia menceritakan alasan warga yang masih bertahan menempati area genangan meski telah mendapat uang ganti rugi sekitar tahun 1980an.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Waktu itu tahun 1986 warga sudah dapat uang ganti rugi. Saya lupa berapa besarnya, tapi waktu itu saya langsung belikan tanah di lokasi lain. Tapi banyak warga yang belum dapat lokasi baru masih menempati rumahnya," tutur Iwan memulai ceritanya di Sumedang, Kamis (17/3/2016).

Saat memperoleh ganti rugi saat itu, Iwan menuturkan warga bukannya bergegas mencari lokasi baru, malah menggunakan uang yang diterimanya untuk merenovasi rumah dan membeli tanah yang lebih luas namun masih di dekat lokasi yang kini menjadi area genangan waduk terbesar kedua di Indonesia ini.

"Alasannya, karena ada yang bilang kalau proyek ini nggak jadi dikerjakan. Memang benar sih, dari tahun 1986 sampai tahun 2000-an kan memang lama sekali. Wajar kalau mereka pikir nggak jadi, karena nggak ada pekerjaan apa-apa," jelas dia.

Asal tahu saja, Waduk Jatigede yang digagas sejak 1963 dan pembebasan lahannya dimulai sejak 1970-an ini mulai pembangunannya pada tahun 2010 silam.

Saat bangunan bendungan selesai dikerjakan dan siap digenangi, Pemerintah mendapati fakta menarik bahwa masih banyak warga yang tinggal di lokasi.

Ia menuturkan, harusnya kejadian ini bisa menjadi pelajaran bagi pemerintah bahwa proses pembangunan harusnya tidak ditunda terlalu lama setelah pembebasan lahan.

"Selain itu banyak orang yang cari untung juga kali ya. Mumpung ada duit banyak, mereka buru-buru keluarin duit untuk bebasin lahan padahal proyek belum mau dikerjain. Saya nggak tahu juga, tapi harusnya kalau sudah dibayar, pembangunannya langsung supaya nggak dikira nggak jadi," pungkas dia. (dna/feb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads