"Bendungan ini disiapkan untuk jangka panjang untuk produksi pangan kita," kata Presiden Jokowi saat meresmikan pengoperasian Waduk Nipah di Sampang, Madura, seperti dikutip dari keterangan tertulis Tim Komunikasi Presiden, Sabtu, (19/3/2016).
Turut mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dibangun tahun 2004 dan selesai pada tahun 2008, namun karena terkendala pembebasan lahan, proses pengisian baru dimulai pada 10 Oktober 2015. Bendungan Nipah ini dibangun untuk dapat berfungsi dalam umur layanan 50 tahun. Oleh sebab itu, pengelolaan bendungan yang berkelanjutan menjadi keharusan.
Jokowi menyatakan bahwa manfaat yang dari waduk ini antara lain Irigasi sawah seluas 1.150 Ha. Sawah-sawah itu terdiri dari 925 Ha sawah baru yang merupakan pengembangan sawah tadah hujan dan 225 Ha merupakan areal sawah existing. Disamping itu, Waduk Nipah ini juga dapat berfungsi sebagai konservasi sumber daya air dan daerah wisata serta perikanan air tebar.
Untuk menjaga keberlanjutan ini, Daerah Tangkapan Air Waduk Nipah dipelihara dengan memperhatikan sistem konservasi yang baik. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah perbandingan debit maksimum dan debit minimum di bawah 50, laju sedimentasi maksimum 2 mm/tahun, dan rasio ruang terbuka hijau minimal 30 persen.
Selanjutnya, pemerintah terus membangun bendungan hingga 2019 nanti. Sedangkan untuk tahun ini akan dibangun 8 bendungan, dan tahun depan 9 waduk.
"Karena kunci kemajuan ada di ketersediaan air," ucap Jokowi. (hns/hns)