Lahan yang dimanfaatkan untuk Pangkalan militer AU di Bandara Juwata Tarakan ini seluas 39 hektar dari total luas bandara 238 hektar. Adanya pangkalan militer ini diakui tidak akan mengganggu penerbangan sipil di bandara ini.
"Nggak akan mengganggu penerbangan sipil, AU kan sesuai kebutuhan, kalau perlu mereka telepon dan kirim surat resmi untuk izin," ujar Kepala Bandara Juwata Tarakan, Syamsul Banri, di kantornya, Tarakan, Kalimantan Utara, Sabtu (19/3/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ke depannya akan masuk ke sini (apron militer), sekarang masih menunggu verifikasi military taxi way. Sementara masih berbarengan dengan bandara sipil sampai dapat verifikasi," kata Kepala Seksi Operasi dan Latihan Lanud Tarakan, Lettu Fadjar Arinta.
Bandara Juwata memiliki runway 2.250 m x 45 m, taxiway 2x (82 m x 23 m) dengan 1 x (176,59 m x 23 m) taxiway ke apron TNI AU. Saat ini telah dikembangkan baik pada sisi udara maupun sisi daratnya. Pada sisi udara telah dikembangkan apron dari semula 335 m x 70 m menjadi apron baru 335 m x 97 m.
Sedangkan pada sisi darat telah dikembangkan terminal penumpang menjadi 12.440 m2 dari semula 2.532 m2. Fasilitas parkir kendaraan menjadi seluas 14.000 m2 dari eksisting 1000 m2. (hns/hns)