Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementan, Muhammad Syakir mengungkapkan, distribusi benih-benih varietas unggul ini masih sangat terbatas hanya pada kelompok tani tertentu, sehingga penyebarannya belum marak.
"Kita bagikan gratis ke petani yang kita bina. Tapi tidak semua yang lain dijual tapi bukan dikomersilkan. Kita pro aktif untuk dorong pertumbuhan baru, termasuk untuk sentra-sentra baru. Kita sebarkan benih buat ditangkarkan, bukan buat disebar langsung," kata Syakir saat konferensi pers di kantornya, Pasar Minggu, Jakarta, Selasa (22/3/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita beberapa kasih gratis kalau itu masuk program pemberdayaan. Kita juga jual benih jika memang ada yang minat. Tapi benih yang kita bagikan buat petani penangkar, bukan buat disebar langsung," ujar Syakir.
Dia mencontohkan untuk varietas bawang hasil inovasi lembaganya yakni jenis Sembrani yang produktivitasnya mencapai 24,4 ton dalam satu hektar. Varietas lain yang sudah terbukti tahan hujan dan musim kemarau serta produktifitasnya mencapai di atas 20 juta ton yakni varietas Maja dan Trisula.
Sementara untuk cabai, sambung Syakir, yakni varietas Kencana dengan produksi mencapai 22,9 juta ton per hektar, Ciko 20,5 ton per hektar, Rawit Prima 20,25 ton per hektar, dan Rabani dengan produktifitas 13,4 ton dalam satu hektar.
"Kita sudah lengkapi masalah produksi ini dengan potensi genetik varietas amfibi. Musim hujan kan katanya produksi turun, ini varietas yang bisa tahan dari musim hujan di Januari sampai Maret," jelas Syakir. (ang/ang)











































