Kini bandara ini siap melayani lalu lintas penumpang angkutan udara di Provinsi Gorontalo.
Dirilis dari Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub, Rabu (23/3/2016), gedung terminal baru terdiri dari 2 lantai dengan luas 11.865 M2. Gedung terminal tersebut mampu menampung 2.500 penumpang dan menggantikan gedung terminal lama yang hanya cukup untuk 250 penumpang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Bandara Djalaludin, Gorontalo merupakan Bandar Udara kelas 1, terletak di Kabupaten Gorontalo, 18 km dari Ibu Kota Kabupaten Limboto, Provinsi Gorontalo," tulis Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub, JA. Barata.
![]() |
Gedung terminal baru Bandara Gorontalo ini dibangun sejak tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 dengan total pembiayaan sebesar Rp 146 miliar yang berasal dari anggaran Kemenhub.
![]() |
Gedung terminal baru Bandara Djalaludin merupakan bagian dari pengembangan fasilitas darat (land side) bandara.
Lantai dasar berfungsi sebagai tempat check in, drop off, baggage claim, serta area publik dan karyawan. Sementara untuk lantai dua, berfungsi sebagai ruang tunggu penumpang dan area publik dan karyawan.
![]() |
Selain pembangunan terminal baru, Bandara Djalaludin Gorontalo juga mengembangkan area parkir bandara yang semula hanya seluas 3.902 M2 untuk 150 mobil, sekarang menjadi 46.411 M2 dan mampu menampung 1.820 mobil sehingga total biaya untuk pengembangan sisi fasilitas darat Bandara Djalaludin (terminal dan parkir kendaraan) sebesar Rp 187 miliar.
![]() |
Pada sisi udara (air side) juga telah dilakukan pengembangan apron yang semula hanya berukuran 230 x 80 M dan hanya mampu menampung 2 unit pesawat sejenis 737-800 serta 1 unit sejenis ATR, menjadi 130 x 291 M. Dengan ukuran terbaru, apron Bandara Djalaludin mampu menampung 3 unit pesawat sejenis 737-800 serta 2 unit sejenis ATR.
![]() |
Bandara Djalaludin Gorontalo juga mampu didarati Pesawat Boeing 737-900 ER. Maskapai yang sudah beroperasi di antaranya Garuda Indonesia, Lion Air, Sriwijaya Air, Batik Air, Wings Air dan Avia Star.
![]() |
Seperti diketahui, Bandara Djalaluddin yang resmi menjadi Bandara Kelas I pada tahun 2014 ini merupakan satu-satunya sarana transportasi udara yang terletak di Provinsi Gorontalo.
Seiring dengan peningkatan jumlah penumpang baik yang datang dan pergi di bandara ini, Kemenhub melakukan perbaikan serta pembenahan-pembenahan.
![]() |
Hal tersebut sejalan dengan fokus kerja Menhub Ignasius Jonan untuk terus meningkatkan kapasitas sarana dan prasarana jasa transportasi serta meningkatkan kualitas pelayanan jasa transportasi kepada masyarakat.
![]() |
"Pembangunan dan pengembangan Bandara Djalaludin Gorontalo yang berada di utara Pulau Sulawesi ini merupakan wujud pembangunan yang tidak hanya Jawa sentris akan tetapi pembangunan yang Indonesia sentris, sesuai dengan Nawa Cita pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia," tutup Barata. (feb/hns)