Sebagai salah satu proyek pembangunan kawasan perbatasan yang mendapat perhatian Pemerintah, pembangunan PLBN Motaain sudah menunjukkan perkembangan yang sangat menggembirakan.
Menurut data Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR yang dikutip detikFinance, Selasa (29/3/2016), hingga 24 Maret 2016, pekerjaan konstruksi PLBN yang menjadi penghubung Indonesia dengan Timor Leste di kawasa Belu ini telah mencapai 62,17%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kegiatan pembangunan dipercayakan kepada perusahaan konstruksi pelat merah PT Waskita Karya Tbk (WSKT) dengan kontrak senilai Rp 82,07 miliar yang dikerjakan sejak 3 Agustus 2015 hingga 26 Oktober 2016. Seiring dengan cepatnya proses pembangunan fisik, serapan anggaran pun tampak ngebut. Hingga 24 Maret 2016, serapannya sudah mencapai Rp 53,36%.
![]() |
Menurut rencana, PLBN Motaain yang tengah dalam tahap pekerjaan ini akan berdiri di atas lahan seluas 8,03 ha dengan luas bangunan mencapai 8,554,12 meter persegi yang berupa bangunan dua lantai.
Bangunan utama ini akan menjadi pusat pelayanan keimigrasian terpadu. Seluruh pelayanan akan dilakukan di satu gedung yang sama dan dilakukan dengan alur yang lebih teratur dengan cukup melakukan satu kali pelaporan.
Pekerjaan lainnya adalah membangun jembatan timbang yang menjadi komponen utama pemeriksaan bea dan cukai setiap kendaraan angkutan barang yang melintas PLBN ini.
![]() |
Selanjutnya ada gendung genset untuk menempatkan generator listrik cadangan untuk mengantisipasi adanya gangguan pasokan listrik reguler.
Keberadaan genset ini menjadi penting lantaran hampir seluruh kegiatan pelayanan dilakukan secara elektronik seperti penggunaan komputer di meja imigrasi, pemeriksaan sinar x, gerbang detektor logam dan sebagainya.
Upaya perbaikan yang dilakukan di PLBN Motaain ini sangat diperlukan. Karena, selama ini pelayanan di PLBN Motaain sangat menyedihkan. Seorang pelintas batas harus mondar-mandir ke sejumlah gedung hanya untuk mengurus dokumen imigrasi.
Kondisi ini terjadi karena sebelum ada perbaikan ini, bangunan-bangunan yang ada di kawasan Pos Lintas Batas terpadu ini lokasinya terpisah-pisah.
Selain rangkain prose yang merepotkan, pos lintas batas ini pun tampak kurang 'Indah'. Hanya berupa bangunan-bangunan sederhana beratapkan asbes. Area terminal yang berfungsi sebagai tempat antre kendaraan yang akan melintas pun masih belum tertutup aspal atau pun beton rigid.
![]() |
Hasilnya, permukaan yang masih berupa tanah membuat debu beterbangan ketika dilalui kendaraan. Dengan perbaikan ini diharapkan PLBN Motaain bisa tampil lebih bagus dengan pelayanan yang lebih prima.
(dna/ang)














































