60% Hacker Industri Keuangan Adalah 'Orang Dalam'

60% Hacker Industri Keuangan Adalah 'Orang Dalam'

Muhammad Idris - detikFinance
Selasa, 29 Mar 2016 11:12 WIB
Foto: Muhammad Idris
Jakarta - Semakin masifnya penggunaan internet pada operasional perusahaan khususnya transaksi keuangan di dunia, juga diikuti dengan peningkatan kejahatan cyber pada industri keuangan.

Direktur Asuransi dan Resiko PricewaterhouseCoopers (PwC), Handikin Setiawan mengungkapkan, berdasarkan penelitian yang dilakukan lembaganya baru-baru ini, lebih dari 60% pelaku kejahatan cyber merupakan orang dalam perusahaan dan mantan karyawan.

"Tahun 2016 ada 2 pelaku utama, yakni mantan karyawan dan karyawan. Dari 10 ribu kasus yang dilaporkan dari perusahaan kecil, menengah, dan besar. 60% lebih adalah orang dalam dan mantan orang dalam," kata Handikin di acara diskusi berjudul Cyber Security di Gedung Menara Merdeka, Jakarta, Selasa (29/3/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pelaku dari orang dalam, bukan hacker yang ngumpet dimana. Pelaku nggak jauh-jauh dari kita, atau yang sudah resign," tambahnya.

Sementara pelaku terbesar, lanjut Handikin, yakni berasal dari pihak ketiga di perusahaan seperti kontraktor dan supplier.

"Berikutnya pihak ketiga seperti kontraktor, supplier, dan sebagainya. Statistik hasil survey kita cukup jadi gambaran, yang mengerikan ini belum termasuk jumlah yang dilaporkan. Dalam satu hari kira-kira ada 160 ribu serangan (hacker) setiap hari," ujar Handikin.   

Untuk itu, diperlukan upaya-upaya baru dalam rangka meningkatkan keamanan informasi dan data lembaga jasa keuangan. Membahas permasalahan tersebut, sejumlah narasumber hadir dalam diskusi di Gedung Merdeka.

Tampak hadir diantaranya Ketua Dewan Audit OJK Ilya Avianti, Deputi Komisioner AIMR Endang K.S, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Tito Sulistio, dan sejumlah pembicara lainnya.


(dna/dna)

Hide Ads