Napak Tilas Jalur Kereta Zaman Belanda, dari Rancaekek Hingga Jembatan Cincin

Napak Tilas Jalur Kereta Zaman Belanda, dari Rancaekek Hingga Jembatan Cincin

Avitia Nurmatari - detikFinance
Selasa, 29 Mar 2016 16:18 WIB
Foto: Avitia Nurmatari
Rancaekek - Jalur kereta Api Rancaekek-Tanjungsari (Citali) disebut-sebut akan diaktifkan kembali. detikFinance berkesempatan untuk napak tilas di jalur tersebut. Seperti apa kondisinya sekarang?

Lokasi pertama yang didatangi adalah Stasiun Kereta Api Rancaekek. Di sana terdapat cabang rel yang dahulu digunakan untuk jalur kereta api Rancaekek-Tanjungsari. Kini jalur tersebut sudah tidak digunakan lagi, beralihfungsi menjadi pesawahan dan pemukiman.

Selanjutnya napak tilas dilanjutkan ke Jembatan Tunggul Hideung Tanjungsari. Ada dua bangunan sisa jembatan yang masih berdiri di tengah sawah. Dahulu jembatan tersebut rencananya akan dibangun semacam flyover jalur kereta, namun urung dibangun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perjalanan dilanjutkan ke Stasiun Tanjungsari. Bangunan itu kini sudah berubah menjadi Gedung Serbaguna. Di sisi kanan gedung, masih ada jejak identitas peninggalan yakni nama stasiun yang tertulis dalam ejaan lama 'Tanjoengsari'. Tulisannya sudah tidak jelas termakan usia.

Berjalan sekitar 100 meter dari stasiun, terdapat underpass kereta api. Saat ini kondisinya sudah naik sekitar 3 meter, lebih tinggi dari jalur lama.

"Dulu ini dibawah sekali, kalau lewat sini bergaung. Sekarang sudah tinggi," ujar salah satu warga yang berjualan ayam di kolong underpass tersebut.

Ujung perjalanan napak tilas berakhir di Jembatan Cikuda yang tersohor oleh mahasiswa Kampus Unpad Jatinangor dengan sebutan jembatan Cincin.

Jembatan ini dulunya juga jembatan rel kereta api. Namun kini rel sudah tak nampak dan digunakan sebagai akses jalan umum warga sekitar.

Belum dipastikan apakah jalur ini akan direaktivasi atau akan menggunakan jalur baru jika rute kereta api Rancaekek-Tanjungsari diaktifkan kembali.
(avn/ang)

Hide Ads