"Target kita bisa tambah daya tampung jadi 3,2 juta dari sebelumnya hanya 2,5 juta," ujar Direktur Utama AP II Budi Karya Sumadi ditemui di Bandara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (30/3/2016).
Agar target tersebut bisa tercapai, bangunan terminal bandara akan diperluas hingga 5 kali lipat dari luas saat ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan, pengembangan bandara ini sangat diperlukan karena bangunan terminal bandara yang lama sudah kelebihan kapasitas.
![]() |
"Kapasitas terminal penumpang Bandara Supadio sudah over capacity, sehingga perlu diatasi dengan membangun terminal penumpang yang baru," pungkas dia.
Bandara Supadio kini melayani rute penerbangan domestik maupun rute internasional ke sejumlah tujuan yang dilayani enam maskapai yaitu Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, Lion Air, Batavia Air, Kalstar, serta Trigana. Total penerbangan rata-rata per hari sebanyak 64 penerbangan.
![]() |
Pembangunan akan Dipercepat
Budi Karya mengatakan, percepatan pembangunan akan dilakukan dengan cara menambah tenaga kerja konstruksi dari semula 100 orang menjadi 250 orang.
"Dengan penambahan orang (tenaga kerja konstruksi) ini pekerjaan kita akan lebih cepat selesai. Yang tadinya di kontrak selesai Desember, saya ingin November sudah selesai, Desember bisa operasi," ujar Budi di sela kunjungan kerja di Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (30/3/2016).
Budi mengatakan, meskipun jumlah tenaga kerja ditambah, namun dirinya tidak menambah jumlah sift kerja yang saat ini terdiri dari 2 sift kerja pagi dan siang.
"Tadinya mau tambah jadi 3 sift, malam ada pekerjaan juga. Tapi menurut saya kalau malam itu pekerjaan nggak efektif karena kerja yang efektif itu saat siang. Jadi tetap dua sift saja tapi orangnya ditambah," papar dia.
AP II mempercayakan PT Hutama Karya (Persero) dan PT Adhi Karya (Persero) sebagai kontraktor pelaksana pengembangan Bandara Supadio. Keduanya berbagi tugas, Hutama Karya mengerjakan konstruksi di sisi bangunan terminal sementara Adhi Karya mengerjakan pembangunan fasilitas penunjangnya.
Adapun pengembangan yang dilakukan adalah perluasan area terminal hingga 5 kali lipat dengan tujuan untuk meningkatkan daya tampung penumpang seiring dengan upaya Pemerintah Daerah Kamilantan Barat untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisata ke kawasan ini. (dna/ang)













































