"Kalau masalah itu belum ada pengaruh, karena meskipun ada kenaikan atau turunnya BBM tidak serta merta angkutan sayuran turun. Belum ada penurunan angkutan," terang Staf Usaha Pasar Induk Kramat Jati Suminto, kepada detikFinance di kantornya, Jumat (01/04/2016).
Dirinya mengatakan, gejolak harga pangan dipengaruhi oleh ketersediaan dan kondisi cuaca. Dua hal ini memiliki keterkaitan antara satu sama lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, penurunan harga Premium dan Solar tidak dapat memberikan efek terhadap turunnya harga komoditas sayuran.
"Pengalaman saya sih selama ini belum ada penurunan ongkos angkut, tapi nggak tahu kalau nanti ada keajaiban," tutup Suminto.
Berbeda ketika terjadinya kenaikan harga BBM, para pedagang berlomba-lomba untuk menaikan harga komoditas pangan terlebih dulu. Namun, apakah yang menyebabkan penurunan harga BBM saat ini tidak memberikan pengaruh terhadap harga sayuran?
"Itu kan pasokannya kurang waktu itu jadi naik. Karena barang (sayuran) cepat busuk nggak mungkin ditahan," tutup Suminto. (wdl/wdl)











































