Deflasi bisa terjadi, asal harga pangan seperti bawang dan cabai dapat dijaga.
"Saya kira indikasinya kalau tidak ada yang lain, bwang baik merah dan putih, cabai merah, rawit itu bisa dijaga, saya kira April punya peluang deflasi," kata Sasmito Hadiwibowo, Deputi Statistik Distribusi dan Jasa BPS, di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Jumat (1/4/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dampak yang paling besar adalah kalau harga bbm benar turun benar. Bobotnya BBM kan tinggi tuh, 3,61%," jelasnya.
Kemudian adalah tarif listrik. Sasmito menyebutkan, bobot tarif listrik terhadap indeks harga konsumen adalah 2,5%. "Maret sendiri sudah ada dampaknya, kemudian April saya kira akan berdampak juga, karena bobot tarif listrik kan 2,5%," paparnya.
Sementara untuk angkutan umum, Sasmito melihat dampaknya tidak akan terlalu signifikan. Dikarenakan berdasarkan tahun-tahun sebelumnya, tidak semua angkutan akan menurunkan tarif di waktu yang sama.
"Realisasi oleh para pengusaha angkutan, kalau diaturnya mulai 1 April, tapi baru diturunkannya 15 April ya baru terasa akhir bulan. Saya kira juga tidak akan serentak, pengalaman dulu-dulu malah akan menyebar ke bulan selanjutnya," kata Sasmito. (mkl/wdl)











































