Kisah Pria yang Pensiun Bahagia di Usia 33 Tahun, Ini Rahasianya

Kisah Pria yang Pensiun Bahagia di Usia 33 Tahun, Ini Rahasianya

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Senin, 04 Apr 2016 08:20 WIB
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - "Setiap hari terasa seperti hari Minggu, di mana saya tidak punya pekerjaan, dan saya memiliki semua waktu luang ini, dan dapat melakukan apa yang saya inginkan."

Itulah cerita singkat Justin McCurry, warga Raleigh, N.C. yang memutuskan pensiun dini dari profesinya sebagai seorang insinyur dua tahun lalu. Hidupnya kini nyaris tidak pernah mengonsumsi beras dan kacang-kacangan, McCurry kini mengonsumsi 'makanan bintang 5' yang dibawa dari rumah, berlibur dengan keluarganya dan menghabiskan waktu di luar rumah untuk mendaki gunung dan berenang.

Jadi apa yang membuatnya mengundurkan diri sebelum mendapatkan kesuksesan yang besar?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami tidak sangat kaya atau beruntung dalam soal pendapatan dan pekerjaan," kata McCurry, yang menulis tentang pengalamannya di blog pribadinya www.RootOfGood.com, seperti dilansir dari CNBC, Senin (4/4/2016).
 
Ia dan istrinya (yang baru menikah dengan McCurry di awal pensiun dini), mampu menyimpan setengah dari pendapatan mereka untuk melawan borosnya gaya hidup. Meski pendapatan mereka tidak pernah naik dari US$ 141.000/tahun (US$ 150.000 dengan dividen), mereka mampu memiliki kekayaan senilai US$ 1,4 juta.



Untuk mencapai hal ini, mereka mengurangi pengeluaran di tiga hal besar, yaitu rumah, transportasi, dan makanan. Mereka masih tinggal di rumah yang sama yang mereka beli selama kuliah, dan belum membeli mobil baru sejak kuliah. Mereka juga jarang makan di luar.

Namun, keluarga McCurry kemudian memutuskan pergi berlibur dan melakukan perjalanan selama tujuh minggu ke Meksiko tahun lalu. Untuk menghemat uang, mereka menggunakan poin kartu kredit untuk melakukan sebagian transaksi, hingga akhirnya hanya menghabiskan US$ 4.500 untuk keluarga mereka di lima perjalanan.

McCurry memberi saran kepada orang-orang yang ingin pensiun dini sangatlah mudah, yaitu dengan tidak menaikkan standar gaya hidup anda dan untuk terus menabung, menabung, dan menabung.

"Kendalikan pengeluaran anda, dan jika anda benar-benar serius untuk pensiun dini, anda perlu banyak menyimpan penghasilan anda," ujar McCurry, ia pun menambahkan bahwa 50% dari penghasilan merupakan jumlah yang ideal untuk menabung.

Sesama pensiunan dini, Jeremy Jacobson, yang menulis blog www.gocurrycracker.com, menyatakan liburan mendorongnya untuk kembali memikirkan prioritas dan memutuskan mengubur karirnya sebagai insinyur listrik lebih awal.

"Saya melakukan scuba diving di Filipina dan saya pikir itu jauh lebih baik daripada berada di tempat kerja," katanya.

Setelah memutuskan untuk pensiun dini, ia kemudian menjual mobil, rumah, dan sepeda motornya untuk pindah ke apartemen dekat kantor dan beralih menggunakan sepeda.

Dengan memotong pengeluaran tersebut, Jacobson mampu pensiun di usia 38 tahun meskipun pendapatannya bersama sang istri tidak pernah lebih dari US$ 135.000. Sekarang, mereka memiliki kekayaan bersih senilai US$ 2 juta.

"Hal utamanya adalah mampu bertahan hidup dari bagian kecil penghasilan anda," katanya. Ia pun merekomendasikan orang lain untuk menyimpan minimal setengah dari penghasilannya dan mencoba untuk meminimalkan pajak jika mereka ingin pensiun dini. Jacob mampu menyimpan 70% pendapatannya setelah pajak.

Jacobson dan keluarganya terus menekan pengeluaran begitu rendah dengan mencari kebahagiaan pada hal-hal yang tidak memerlukan banyak pengeluaran, seperti berkumpul dengan teman-teman dengan makanan rumah.

Totalnya, biaya pensiun Jacobson sekitar US$ 40.000 per tahun.

Mereka juga menghabiskan sebagian besar waktu pensiunnya untuk jalan-jalan, seperti tinggal di  negara-negara yang biaya hidupnya rendah. Misalnya, di apartemen satu kamar tidur dengan kolam renang yang luas dan pelayan, yang hanya menghabiskan kurang dari US$ 400 setiap bulannya di Thailand. Sejauh ini, di masa pensiunnya, ia dan istrinya telah mengunjungi 20 negara berbeda di dunia.

"Ada satu kata di luar sana tentang pengalaman yang unik, jadi jika anda berpikir ada cara lain untuk hidup selain dari skala 9 sampai 5 dan jika anda mampu mendapatkan kekayaan yang luar biasa dan memiliki peluang pendapatan seperti yang Amerika Serikat dapatkan, dibandingkan dengan membeli barang-barang dan pengalaman jangka pendek, anda dapat menggunakannya untuk membeli kebebasan," kata Jacobson. (wdl/wdl)

Hide Ads