RAPBN-P 2016: Inflasi 4%, ICP US$ 35/Barel, dan Dolar AS Rp 13.400

RAPBN-P 2016: Inflasi 4%, ICP US$ 35/Barel, dan Dolar AS Rp 13.400

Maikel Jefriando - detikFinance
Kamis, 07 Apr 2016 15:20 WIB
Foto: Rengga Sancaya
Jakarta - Pemerintah telah merampungkan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2016. Dalam asumsi makro ekonomi, hanya pertumbuhan ekonomi yang tidak mengalami perubahan.

Hal ini dikatakan oleh Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro, menyampaikan hasil sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Kamis (7/4/2016).

"Beberapa asumsi tentu harus mengalami penyesuaian. Pertumbuhan tetap kita upayakan bisa dipertahankan di 5,3%," ungkapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

RAPBN-P 2016 akan diajukan kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada 17 Mei 2016 dan diharapkan selesai dalam kurun waktu 30 hari setelahnya.

"Pemerintah akan menyiapkan pengajuan APBN-P pada masa sidang DPR yang berikut yang rencananya akan dimulai 17 Mei 2016. Kebetulan masa sidang DPR itu cukup panjang," paparnya.

Berikut perubahan asumsi makro ekonomi:
  • Pertumbuhan ekonomi 5,3%
  • Inflasi 4% (dari sebelumnya 4,7%)
  • Indonesia Crude Price (ICP) US$ 35 per barel (dari sebelumnya US$ 50 per barel)
  • Kurs Rp 13.400 (dari sebelumnya Rp 13.900/US$)
Sementara itu untuk produksi minyak dan gas bumi juga mengalami perubahan. Namun, Bambang belum dapat mengungkapkan lebih rinci. Dalam APBN 2016, lifting minyak 830 ribu barel/hari dan gas 1,15 juta barel setara minyak/hari.

"Ada adjustment (penyesuaian) sedikit pada produksi minyak maupun gas," tegas Bambang. (mkl/wdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads