Jaga Pertumbuhan 5,3%, JK: Butuh Investasi Pemerintah dan Swasta

Jaga Pertumbuhan 5,3%, JK: Butuh Investasi Pemerintah dan Swasta

Muhammad Taufiqqurrahman - detikFinance
Kamis, 07 Apr 2016 19:15 WIB
Foto: Rengga Sancaya
Jakarta - Pemerintah mengusulkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3% dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2016. Angka pertumbuhan itu masih sama seperti yang tercantum dalam APBN 2016.

Menurut Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK), untuk mempertahankan angka pertumbuhan sebesar 5,3% ini butuh upaya untuk meningkatkan investasi.

"Otomatis saja kalau untuk mempertahankan pertumbuhan itu dibutuhkan investasi pemerintah dan swasta," kata JK di kantornya, Jakarta, Kamis (7/4/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam asumsi makro ekonomi di RAPBN-P 2016, hanya pertumbuhan ekonomi yang tidak mengalami perubahan. Pertumbuhan ekonomi masih 5,3%, sama seperti di APBN 2016, Inflasi 4% (dari sebelumnya 4,7%).

Kemudian, Indonesia Crude Price (ICP) atau US$ 35 per barel (dari sebelumnya US$ 50 per barel), Kurs Rp 13.400 (dari sebelumnya Rp 13.900/US$).

"Beberapa asumsi tentu harus mengalami penyesuaian. Pertumbuhan tetap kita upayakan bisa dipertahankan di 5,3%," ujar Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro usai sidang paripurna tentang RAPBN-P 2016, di Istana Presiden, Kamis (7/4/2016).

Sedangkan untuk nilai tukar rupiah, menurut JK, pemerintah optimistis akan stabil tahun ini.

"Karena keadaan sekarang ekonomi Amerika dan lain-lainnya kan ikut melemah juga China dan sebagainya, boleh dibilang terjadi kestabilan," imbuh JK

RAPBN-P 2016 akan diajukan kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada 17 Mei 2016 dan diharapkan selesai dalam kurun waktu 30 hari setelahnya. (hns/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads