Realisasi penerbitan ini lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Dengan besaran Rp 145,1 triliun atau 48,7% dari pagu dalam APBN-P 2015, yaitu Rp 297,7 triliun.
Demikian data Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang dikutip detikFinance, Selasa (12/4/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di samping itu, pemerintah juga menarik pembiayaan dari perbankan dalam negeri sebesar Rp 1,3 triliun, atau 23,3% dari pagu yang sebesar Rp 5,5 triliun.
Dalam APBN 2016, defisit anggaran yang dipatok adalah 2,1% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) atau sebesar Rp 273,2 triliun.
Pemerintah meyakini, defisit akan terus melebar, seiring dengan kondisi penerimaan yang realisasinya diperkirakan lebih rendah dari target. Maka dari itu, dalam pengajuan Rancangan APBN Perubahan 2016, defisit dipatok menjadi 2,5% terhadap PDB atau setara dengan realisasi pada tahun lalu. (mkl/wdl)