Hal tersebut diungkapkan Direktur Jenderal Hortikultura Kementan, Spudnik Sujono Kamino, dalam kunjungan kerjanya selama sepekan di kabupaten penghasil bawang merah terbesar di Indonesia tersebut.
"Petani bawang di sini kebanyakan tidak tahu fungsinya pestisida. Hanya berdasarkan pengetahuan turun temurun yang salah, ini yang sangat berbahaya. Bayangkan rata-rata 7 merek dioplos untuk disemprot ke tanaman bawang merah setiap hari," jelasnya ditemui di areal persawahan bawang merah di Kecamatan Larangan, Brebes, Senin (18/4/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang susah itu ubah mindset. Kaya sakit batuk, flu, demam kan nggak bisa obatnya jadi satu dioplos. Harus satu-satu disembuhkan, sudah begitu di atas dosis, petani anggapnya makin banyak pestisida makin ampuh, katanya kalau sedikit nggak mempan. Itu kan sangat berbahaya," ujar Spudnik. (hns/hns)











































