Pertemuan itu digelar di Grosvenor House A JW Marriott Hotel, London, Selasa (19/4/2016) jelang siang atau sore waktu Indonesia. Jokowi menyalami belasan para pelaku sektor keuangan di Inggris yang hadir.
Dalam daftar, di antaranya perwakilan pemerintahan Inggris, J.P. Morgan Asset Management, Goldman Sachs, Ashmore Investment Management, F&C Asset Manager Limited, Capital group NYK, Blackrock, Pictet, dan lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun perekonomian Indonesia terus diupayakan tumbuh. Jokowi menegaskan keinginan Indonesia untuk mereformasi perekonomian lewat deregulasi, keterbukaan, dan lainnya.
"Kami memfokuskan program reformasi ekonomi dalam dua prinsip, keterbukaan dan kompetitif," ucap Jokowi.
Jokowi hanya membuka pertemuan, kemudian dilanjutkan oleh menteri yang hadir. Di antaranya Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo dan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro.
"Intinya adalah sebagai salah satu investor besar dalam sektor keuangan, kita tentunya harus update perkembangan sektor keuangan kepada para investor tersebut," ucap Bambang sebelum pertemuan kepada wartawan.
Secara garis besar, kata Bambang, Inggris dan London khususnya sebagai salah satu pusat keuangan dunia banyak berperan dalam membantu pembiayaan di Indonesia.
"Yang ingin kita capai adalah agar mereka selalu percaya kepada kinerja eknomi Indonesia dan selalu percaya pada arah pengelolaan ekeonomi di bawah pemerintahan Bapak Presiden," ucap Bambang. (miq/wdl)