Salah satu pedagangan bawang putih di Pasar Kramatjati bernama Zulkarnain (38), mengatakan konsumen lebih suka bawang putih impor karena bentuknya lebih besar dan harganya lebih murah.
"Kalau (bawang putih) lokal itu mahal soalnya pasokannya sedikit. Yang lokal juga kurang suka itu yang beli. Lagian (bawang putih impor) lebih murah dan lebih bagus. Yang lokal kecil-kecil. Konsumen lebih suka yang gede-gede," katanya kepada detikFinance, Sabtu (30/4/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Inginnya stabil harganya, jangan naik turun," ujarnya.
Saat ini ia menjual bawang lanang banci di kisaran Rp 27.000/kg, pekan lalu harganya masih Rp 24.000/kg.
Sementara harga normalnya adalah di Rp 20.000/kg. Menurutnya, harga ini sudah tercapai 6 bulan lalu.
Sementara harga bawang kating dijual sekitar Rp 32.000-35.000/kg. Harga paling murahnya sempat Rp 28.000/kg.
"Yang lokal kulitnya hitam, lebih wangi, tapi lebih keras. Mengupasnya susah, konsumen enggak suka," ujarnya. (ang/ang)