Pada kesempatan tersebut, Basuki langsung meninjau pembangunan tembok pengaman pantai yang telah dibangun sepanjang 1 km dari target 1,5 km di Numba, Kecamatan Nangapanda, Kabupaten Ende melalui dana APBN 2013-2016 sebesar Rp 17 miliar.
Dibuatnya tembok pengaman pantai karena gelombang ombak cukup tinggi yang dapat menerjang rumah warga yang bermukim di sekitar pantai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sumur bor yang memiliki kedalaman 115 meter itu untuk memenuhi kebutuhan air terutama di Ponpes Wali Songo dan bagi 20 kepala keluarga warga di sekitarnya dengan debit air 1,5 liter/detik. Sumur bor ini dibangun menggunakan dana dari APBN 2015 sebesar Rp 725 juta.
Tidak itu saja, Basuki bersama rombongan dalam lawatannya ke Ende berkesempatan untuk meninjau sekaligus melintasi jalan nasional Ende menuju Maumere sepanjang 141,3 km yang merupakan bagian dari Jalan Nasional Lintas Flores yang akan menjadi ajang kegiatan balap sepeda bertaraf internasional Tour de Flores yang berlangsung 16-26 Mei 2016.
Saat ditanya wartawan tentang kondisi jalan, Basuki mengatakan, Jalan Nasional Ende-Maumere terdapat jalan yang tertimbun longsor bebatuan tepatnya di kilometer 46 di Desa Nuamuri Kecamatan Kalimutu Kabupaten Ende.
"Kami dorong dari teman-teman (Dinas) Bina Marga dan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional agar tidak menunggu reruntuhan saja, akan tetapi harus ada upaya dan rekayasa teknis untuk menanganinya," katanya.
"Terlebih lagi saat menghadapi Tour de Flores nanti, kami juga akan siagakan alat berat terutama di daerah yang rawan longsor," ujar Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 13 Satker Wilayah IV Balai Pelaksanaan Jalan Nasional VIII, Saut Siahaan, menambahkan.
Turut mendampingi Basuki antara lain Direktur Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum M. Natsir, Kepala Pusat Bendungan Kementerian PUPR Imam Santoso, dan Direktur Pembangunan Jalan Ditjen Bina Marga Achmad Ghani Ghazaly. (drk/drk)











































