Jadi Pintu Masuk Pariwisata, Labuan Bajo Punya Bandara Kinclong

Ekspedisi Langit Nusantara

Jadi Pintu Masuk Pariwisata, Labuan Bajo Punya Bandara Kinclong

Dana Aditiasari - detikFinance
Selasa, 03 Mei 2016 19:11 WIB
Foto: Wahyu Daniel
Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menyelesaikan renovasi dan pengembangan Bandara Komodo di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Bandara yang semula bernama Bandara Mutiara II ini, kini memiliki kapasitas yang lebih besar dan fasilitas lebih modern.

Terminal baru Bandara Komodo dibangun mulai tahun 2012 dan selesai di 2015, mengambil wujud menyerupai binatang khas Indonesia "Komodo" dengan luas 9.687 meter persegi sehingga bisa menampung penumpang hingga sebanyak 553 orang penumpang.
Wajah Baru Bandara Komodo-Labuan Bajo


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fasilitas yang bisa dijumpai di terminal baru Bandara Komodo dari mulai fitur keamanan seperti x-ray, gerbang pendeteksi logam, fasilitas pengambilan bagasi yang lebih modern.

Terminal baru ini juga dilengkapi dengan apron atau tempat parkir pesawat seluas 225 meter x 100 meter, Stop Way 60 meter x 30 meter, navigasi NDB, DVOR, PAPI, AFL.

Berkaca tahun 2014 saja, terminal lama Bandara Komodo hanya bisa menampung penumpang sekitar 220 orang saja. Kini kapasitasnya bisa menampung 553 orang penumpang.
Wajah Baru Bandara Komodo-Labuan Bajo


Pengembangan masih akan dilanjutkan berupa perpanjangan landasan pacu menjadi 2.500 meter. Harapannya agar bisa didarati dengan pesawat yang berukuran lebih besar, sekelas Boeing 737-800 NG.

Saat ini, landasan pacu Bandara Komodo hanya sepanjang 2.150 meter dengan pesawat terbesar yang bisa mendarat adalah jenis ATR 72-600 yakni pesawat penumpang baling-baling bermesin turboprop dengan kapasitas penumpang maksimal 78 orang. Saat ini, maskapai yang beroperasi di Bandara Komodo adalah Wings Air dan Garuda Indonesia dengan ATR 72. Selain itu, mulai hari ini Sriwijaya Air juga melayani rute Denpasar-Labuan Bajo dengan pesawat Boeing 737 classic.
Wajah Baru Bandara Komodo-Labuan Baju


Ekspedisi Drone Elang Nusa

Hari ini, Selasa (3/5/2016), Drone Elang Timur terbang dari Kota Makassar di Sulawesi Selatan menuju Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT). Sejak 14 April 2016, program Drone Telkomsel dimulai dan akan berlanjut hingga 14 Mei 2016. Program Drone Telkomsel ini diberi nama Ekspedisi Langit Nusantara (Elang Nusa). Ini adalah ekspedisi ambisius yang akan berjalan satu bulan penuh.

Telkomsel akan menjelajahi Indonesia sekaligus menguji kehebatan jaringan broadband-nya melalui video streaming yang akan disiarkan dari dua buah drone berjenis UAV (Unmanned Aerial Vehicle) berukuran besar yang melintasi lebih dari 50 kota di Indonesia.

Dalam ekspedisi Elang Nusa ini, dua buah drone berukuran besar dengan bentangan sayap hingga 2,4 meter akan diterbangkan secara bersamaan, menempuh Jalur Barat (Elang Barat) dan Jalur Timur (Elang Timur) Indonesia sepanjang 8.500 km.

Selama program, kedua drone akan merekam video yang kemudian diunggah melalui jaringan terbaik Telkomsel ke www.telkomsel.com/elangnusa, sehingga masyarakat dapat mengikuti perjalanan secara lengkap, baik melalui live streaming maupun recorded.

Elang Barat akan memulai perjalanan dari Sabang dan akan menempuh beberapa kota di antaranya Medan, Palembang, Tasikmalaya, Yogyakarta dan Malang.

Sementara Elang Timur, akan berangkat dari Merauke dan bergerak melewati Sorong, Ambon, Manado, Banjarmasin, Makassar, dan Labuan Bajo.

Di akhir perjalanan kedua drone akan bertemu dan mendarat di Denpasar. Selain menangkap berbagai keindahan dari alam Indonesia, dalam perjalanannya, Elang Barat dan Elang Timur juga akan menyapa masyarakat yang berada di kota-kota yang dilewati.

"Ayo ikuti Ekspedisi Langit Nusantara dan jadilah saksi keindahan Bumi Indonesia" (feb/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads