Jaga Ketahanan Pangan, Pemerintah Bangun 13 Bendungan

Jaga Ketahanan Pangan, Pemerintah Bangun 13 Bendungan

Dana Aditiasari - detikFinance
Sabtu, 07 Mei 2016 10:07 WIB
Foto: Dok. Kementerian PUPR
Jakarta - Ketahanan pangan yang dicita-citakan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak akan tercapai tanpa ketersediaan infrastruktur pendukung yang memadai. Agar cita-cita tersebut bisa tercapai, pemerintah  menyediakan bendungan baru dan saluran irigasi baru di berbagai kawasan lumbung pangan di seluruh Indonesia.

Lewat Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), akan dibangun sekitar 49 bendungan multifungsi baru dalam lima tahun.

13 bendungan diantaranya dibangun sejak 2015 dengan total volume tampung air sebesar 894,2 juta meter kubik yang dapat digunakan untuk beragam manfaat dari mulai mengairi saluran irigasi yang melayani 63.471 hektar lahan pertanian, menyediakan 13,89 meter kubik per detik air baku, mengurangi potensi banjir hingga 2.712 meter kubik per detik, dan listrik 27,93 MWA.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketiga belas bendungan baru yang telah dimulai tersebut adalah Bendungan Keureto di Provinsi Aceh, Muara Seigong di Kepulauan Riau, Karian di Banten, Logung di Jawa Tengah, Telaga Waja di Bali, Tapin di Kalimantan Selatan, Passeloreng di Sulawesi Selatan, Lolak di Sulawesi Utara; Raknamo dan Rotiklod di NTT, serta Tanju, Mila, dan Bintang Bano di NTB.

Tak hanya bendungan, di tahun 2015 Kementerian PUPR juga membangun saluran irigasi baru yang melayani 186,43 hektar lahan persawahan mencakup irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi tambak, dan irigasi air tanah  yang pekerjaannya tersebar di 13 provinsi lumbung pangan nasional meliputi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tengah

Selain penanganan irigasi, Ditjen SDA juga berhasil merealisaikan program pembangunan 67,02 km pengaman pantai, 304,71 km pengendali banjir, dan 52 buah pengendali sedimen/lahar. Proyek pembangunan sodetan pengendali banjir Jakarta dari Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur pun juga mendapat perhatian serius mulai 2015.

Untuk memuluskan seluruh program tersebut, Ditjen SDA memanfaatkan anggaran yang dialokasikan tahun 2015 sebesar Rp 56,97 triliun dari total pagu anggaran Kementerian PUPR 2015 sebesar Rp 118,5 triliun. (dna/hns)

Hide Ads