'Revolusi Orange', Cara Mentan Kurangi Buah Impor

'Revolusi Orange', Cara Mentan Kurangi Buah Impor

Muhammad Idris - detikFinance
Senin, 09 Mei 2016 11:52 WIB
Foto: Muhammad Idris
Jakarta - Sebagai negara tropis, Indonesia memiliki banyak varietas buah unggulan untuk menembus pasar ekspor. Namun demikian, volume ekspor buah justru kalah dibanding serbuan buah impor.

Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, mulai tahun ini mencanangkan 'Revolusi Orange' untuk melipatgandakan ekspor buah lokal, sekaligus mengurangi impor buah.

"Revolusi Orange merupakan arahan Presiden (Joko Widodo/Jokowi) untuk kembangkan buah lokal. Targetnya mulai dari lahan 100.000 hektar di seluruh Indonesia, bahkan kalau bisa dikembangkan jadi 400.000 hektar," jelas Amran di acara soft launching Festival Buah dan Bunga Nusantara (FBBN) 2016 di kentor Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (9/5/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengungkapkan, target 100.000 hektar lahan  tersebut berasal dari pemanfaatan lahan tidur tak terpakai, serta kebun buah petani yang tidak digarap dalam skala besar.

Amran mengklaim, jika 400.000 hektar lahan terealisasi, maka petani buah bisa memperoleh tambahan pendapatan sebesar Rp 120 triliun. Kendati demikian, Amran tidak merinci hitungan pendapatan tersebut.

"Kalau bisa terealisasi 400.000 hektar tercapai, petani akan dapat tambahan pendapatan Rp 120 triliun untuk seluruh Indonesia," kata dia.

Acara FBBN sendiri rencananya akan digelar pada 17-20 November 2016 di Kota Bogor. Kegiatannya meliputi pameran inovasi produk buah, pertemuan bisnis, dan pengarahan ekspor buah.

FBBN 2016 menghadirkan 500 pengunjung internasional, eksportir importir buah, distributor dan retail, serta pengusaha makanan dan minuman. Sementara total pengunjung ditargetkan sebanyak 10.000 orang. (ang/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads