Kepala Bappenas: Efek Paket Ekonomi Baru Terasa di Triwulan II-IV

Kepala Bappenas: Efek Paket Ekonomi Baru Terasa di Triwulan II-IV

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Selasa, 10 Mei 2016 11:52 WIB
Kepala Bappenas: Efek Paket Ekonomi Baru Terasa di Triwulan II-IV
Foto: Ardan Adhi Chandra
Jakarta - Pemerintah melakukan berbagai terobosan untuk memacu pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan tumbuh 5,3% tahun ini. Salah satunya dengan mengeluarkan paket kebijakan ekonomi yang diharapkan dapat meningkatkan gairah investasi sehingga dapat memacu pertumbuhan ekonomi.

Namun,berbagai paket kebijakan yang telah diluncurkan belum mampu memacu pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2016. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi kuartal I sebesar 4,92% yang berarti masih di bawah target yang diharapkan.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Sofyan Djalil mengatakan, berbagai kebijakan tersebut tidak dapat dirasakan secara instan. Dirinya menilai bahwa berbagai paket yang telah diluncurkan pemerintah akan berdampak dalam jangka menengah maupun dalam jangka panjang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tetapi program-program deregulasi pemerintah itu akan memberikan hasil, tentu tidak segera. Itu responsnya kan kelihatan seperti kemudahan berbisnis, kemudahan izin-izin. Kemudian ada 12 paket deregulasi itu nanti akan kita lihat dari meningkatnya investasi swasta baik dalam negeri maupun investasi asing. Tapi itu tentu tidak bisa kelihatan pada kuartal pertama. Jadi program-program deregulasi itu menyelesaikan masalah struktural. Masalah struktural itu akan memberikan hasil dalam jangka menengah dan jangka panjang," jelas Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Sofyan Djalil di Kantor Bappenas, Jakarta Pusat (10/5/2016).

Pertumbuhan ekonomi di atas 5% diharapkan dapat dirasakan efeknya saat triwulan II nanti ketika proyek-proyek pemerintah telah memasuki lelang tender. Sehingga diharapkan target di atas 5% dapat segera tercapai dalam waktu dekat ini.

"Tahun ini walaupun Januari sudah mulai tender dan lain-lain, tapi belum terlalu besar. Oleh sebab itu di triwulan II tender-tender kita harapkan lebih cepat lagi," ujar Sofyan.

Dari target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3%, masih terbuka kemungkinan untuk mengejar ketertinggalan tersebut pada kuartal berikutnya hingga akhir tahun 2016. Capaian target tersebut harus dikebut guna mencapai target pertumbuhan ekonomi yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

"Tentu kita target di tahun 2016 ini 5,3% paling sedikit. Target itu yang harus kita capai tapi tentu target itu sepanjang tahun. Kalau kuartal I kurang dari 5%, kuartal II harus lebih baik lagi dan II dan IV nanti," tutup Sofyan. (hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads