Namun,berbagai paket kebijakan yang telah diluncurkan belum mampu memacu pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2016. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi kuartal I sebesar 4,92% yang berarti masih di bawah target yang diharapkan.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Sofyan Djalil mengatakan, berbagai kebijakan tersebut tidak dapat dirasakan secara instan. Dirinya menilai bahwa berbagai paket yang telah diluncurkan pemerintah akan berdampak dalam jangka menengah maupun dalam jangka panjang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertumbuhan ekonomi di atas 5% diharapkan dapat dirasakan efeknya saat triwulan II nanti ketika proyek-proyek pemerintah telah memasuki lelang tender. Sehingga diharapkan target di atas 5% dapat segera tercapai dalam waktu dekat ini.
"Tahun ini walaupun Januari sudah mulai tender dan lain-lain, tapi belum terlalu besar. Oleh sebab itu di triwulan II tender-tender kita harapkan lebih cepat lagi," ujar Sofyan.
Dari target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3%, masih terbuka kemungkinan untuk mengejar ketertinggalan tersebut pada kuartal berikutnya hingga akhir tahun 2016. Capaian target tersebut harus dikebut guna mencapai target pertumbuhan ekonomi yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
"Tentu kita target di tahun 2016 ini 5,3% paling sedikit. Target itu yang harus kita capai tapi tentu target itu sepanjang tahun. Kalau kuartal I kurang dari 5%, kuartal II harus lebih baik lagi dan II dan IV nanti," tutup Sofyan. (hns/hns)











































