KM Freedom untuk mengganti KM. Caraka Jaya Niaga 3-32 pada Trayek T-1, Tanjung Perak-Wanci (Wakatobi)-Namlea-Fakfak PP. (3426 mile). KM.Caraka Jaya Niaga 3-32 selanjutnya akan dialihkan untuk melayani trayek T-5 Makasar-Tahuna-Lirung-Morotai-Tobelo-Ternate-Babang-Ternate PP (2.608 mile).
KM Freedom berkapasitas 330 teus (emty) dam 210 teus @14 ton itu akan berlayar secara rutin, terjadwal pada rute yang telah ditetapkan pemerintah pada rute T-1 yang akan dioperasikan mulai hari ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan 1 kapal lagi, KM. Meratus Ultima dengan kapasitas 435 (empty) dan 321 @14 ton akan dioperasikan akhir minggu ini untuk Trayek T-4 Tanjung Priok- Makasar-Manokwari-Wasior-Nabire-Serui-Biak PP. (4.644 mile).
Dengan penambahan 2 rute Kapal Tol Laut ini Pelni mengoperasikan 6 trayek kapal Tol Laut sesuai penugasan pemerintah untuk tahun 2016. Dengan penambahan ini maka trayek yang ditetapkan pemerintah sudah terpenuhi seluruhnya.
Pengoperasian Kapal Tol Laut telah mendukung kelancaran distribusi barang, yang salah satu dampaknya akan membangkitkan perekonomian di daerah, khususnya di rute Kapal Tol Laut yang umumnya merupakan daerah tertinggal dan terpencil.
"Dari Kepulauan Riau sudah ada muatan rumput laut meskpiun volumenya masih kecil. Ini menandakan ada pertumbuhan di daerah yang dilayari Kapal Tol Laut," kata Akhmad.
Keenam rute Kapal Tol Laut yang ditetapkan pemerintah tahun 2016, meliputi Trayek T-1. Tanjung Perak-Wanci (Wakatobi)-Namlea-Fakfak PP. (3426 mile) dilayani KM. Freedom. Trayek T-2 Tanjung Perak-Kalabahi-Moa-Saumlaki-Dobo-Merauke PP (3.874 mile) dengan KM. Nusantara Pelangi 101. Trayek T-3 Tanjung Perak-Larantuka-Lewoleba-Rote-Sabu-Waingapu PP (2.076 mile) KM. Caraka Niaga Jaya 3-34.
Trayek T-4 Tanjung Priok- Makasar-Manokwari-Wasior-Nabire-Serui-Biak PP. (4.644 mile) dilayani KM Meratus Ultima. Trayek T-5 Makasar-Tahuna-Lirung-Morotai-Tobelo-Ternate-Babang-Ternate PP (2.608 mile) dilayani KM Caraka Jaya Niaga 3-32. Trayek T-6 Tanjung Priok-Tarempa-Natuna PP (1.400 mile) Km. Caraka Jaya Niaga 3-4.
Akhmad menambahkan, penugasan pemerintah melalui Perpres 106/2015 kepada PT. Pelni untuk menyelenggarakan angkutan laut bersubsidi dengan Kapal Tol Laut berhasil memperlancar disitribusi barang. Sehingga dapat membantu upaya pemerintah mengurangi disparitas harga antar wilayah. Sejak diluncurkan Kapal Tol Laut 4 november 2015, pemerintah berhasil menurunkan harga antara 20-30 % di rute kapal Tol Laut. (feb/hns)











































