"Semester 2, bulan September/Oktober mulai groundbreaking," kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Hermanto Dwiatmoko saat acara press background di Hotel Peninsula, Jakarta, Selasa (10/5/2016).
Pembangunan ini bisa dilakukan sesuai jadwal dengan syarat pembebasan lahan sudah dikoordinasikan oleh Pemerintah Provinsi Papua Barat. Persoalan di Papua, tak hanya membayar ganti rugi lahan namun ada juga pembayaran hak ulayat di tanah adat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Prinsipnya jalur rel Trans Papua kalau tanah sudah siap, kami bayar dengan dana yang ada dan bisa langsung groundbreaking," ujarnya.
Pada proyek rel Trans Papua, Kemenhub tahap awal akan memprioritaskan pengembangan jalur kereta rute Sorong-Manokwari sepanjang 390 kilometer. Total panjang rel Trans Papua ialah 1.550 km dengan perkiraan kebutuhan dana Rp 108 triliun.
Sementara itu, Hermanto mengaku proyek rel Trans Kalimantan akan dimulai tahun 2017 atau setelah groundbreaking rel di Papua. Fokus pengembangan di area Kalimantan Timur dan Selatan. Lanjut Hermanto, pengembangan rel di Kalimantan diperkirakan menelan investasi lebih tinggi daripada di Sulawesi atau Sumatera. Β
"Kondisi lahan, geometrinya berat karena banyak lahan gambut sehingga perlu teknik khusus. Rencana groundbreaking rel Trans Kalimantan dimulai 2017," tuturnya. (feb/hns)











































