Demikian diungkapkan Andin Hadiyanto, Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Kerja Sama Internasional dalam konferensi pers di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (11/5/2016).
"Dalam pertemuan itu, kita juga selenggarakan seminar Islamic Economic. Ada satu hal membahas tentang Indonesia yaitu forum sukuk for infrastructure. Indonesia akan berbagi pengalaman kembangkan sukuk untuk infrastruktur," jelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sukuk dianggap lebih tepat dalam hal pembiayaan proyek infrastruktur dibandingkan untuk menutup defisit anggaran pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sekarang, porsinya masih sedikit, dan perlu ditingkatkan ke depannya.
Andin menilai, dalam forum tersebut, pemerintah juga siap menerima berbagai masukan dari delegasi manapun. Tujuannya agar sukuk ke depanya menjadi lebih berkembang, tidak hanya di dalam negeri tapi bagi negara lain.
"Ini akan sangat baik bagi indonesia utuk berbagi pengalaman untuk kembangkan sukuk lebih baik," paparnya.
Pertemuan tahunan IDB juga akan disertai dengan penandatanganan Member Country Partnership Strategy (MCPS) 2016-2020, sebuah kerangka pembangunan di Indonesia yang berfokus pada pembangunan infrastruktur, pembangunan manusia, sistem pendanaan syariah, peningkatan peran sektor swasta. (mkl/hns)