ADB Kurangi Kredit untuk Jalan, Naikkan Pembiayaan Proyek Kereta

ADB Kurangi Kredit untuk Jalan, Naikkan Pembiayaan Proyek Kereta

Maikel Jefriando - detikFinance
Minggu, 15 Mei 2016 16:32 WIB
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Pemerintah pada sebuah negara harus mulai memikirkan transportasi di wilayah perkotaan, termasuk untuk negara berkembang seperti Indonesia. Transportasi berbasis kereta dinilai menjadi pilihan yang sangat tepat untuk mengurai kemacetan.

Tyrrell Duncan, Staf Ahli Bidang Transportasi Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) menjelaskan transportasi berbasis kereta sangat efisien dan ramah lingkungan, sebut saja seperti Light Rail Transit (LRT), Mass Rapid Transit (MRT), sampai High Speed Train (HST).  

"Transportasi kereta sekarang menjadi kebutuhan untuk sebuah wilayah," ujarnya  pada seminar dalam rangkaian sidang tahunan Islamic Development Bank (IDB) di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (15/5/2016)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Duncan mencontohkan transportasi angkutan barang, yang kecenderungan menggunakan truk. Bila beralih ke kereta, tentunya bisa mengurangi beban jalan, kemacetan dan emisi bahan bakar.

"Jadi sudah seharusnya dialihkan ke kereta terutama untuk transportasi barang jarak jauh," jelasnya.

Begitu juga dengan transportasi orang yang biasanya menggunakan bus, kendaraan pribadi dan sepeda motor.

"Transportasi semacam ini juga lebih baik dikurangi jumlahnya dan mendorong masyarakat untuk lebih menggunakan kereta api yang tersedia," papar Duncan.

ADB sejauh ini sudah mengurangi pembiayaan untuk pembangunan jalan dan dialihkan untuk kereta dan transportasi umum lainnya. Porsi pembiayaan untuk kereta pada 2010 di bawah 20%, sekarang sudah naik menjadi 25% dan pada 2020 diharapkan mencapai 30%.

"Kita sudah mulai mendorong dengan mengurangi porsi pembiayaan untuk jalan," tegas Duncan. (mkl/feb)

Hide Ads