IDB akan memberikan membantu pembiayaan program penataan area kumuh, pengembangan 4 Universitas Islam Negeri (UIN), dan perluasan jaringan listrik di Indonesia.
"IDB makin penting untuk pembiayaan pembangunan Indonesia. Nanti akan ditandatangani kesepakatan Indonesia-IDB, program-program apa yang akan di-support di Indonesia," kata Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro saat membuka Sidang ke-41 IDB di JCC Senayan, Jakarta, Senin (16/5/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Buat perbaikan kawasan kumuh US$ 365 juta, pengembangan 4 Universitas Islam Negeri US$ 176,5 juta, perluasan transmisi US$ 330 juta. Jadi IDB masuk ke sektor infrastruktur, pendidikan, dan sosial," papar Bambang.
Untuk penataan kawasan kumuh di Indonesia, IDB akan bermitra dengan World Bank (Bank Dunia).
"Khusus untuk kawasan kumuh IDB akan co-finance dengan World Bank. Semua bekerja sama membantu Indonesia," ucap Bambang.
Sementara itu, Presiden IDB Ahmad Mohamed Ali menyatakan, Indonesia telah berkontribusi besar dalam IDB. IDB pun sebaliknya juga berkomitmen mendukung pemerintah Indonesia menghadapi berbagai tantangan, misalnya pembangunan infrastruktur, pengentasan kemiskinan, dan sebagainya.
"Indonesia memainkan peran penting dalam transfer pengetahuan. Ada banyak peran Indonesia, misalnya dalam pembangunan waduk di Nigeria. Kita berusaha memperkuat hubungan Indonesia dan 56 negara anggota IDB lainnya," pungkas Ali. (drk/drk)