"Kenapa kita (Indonesia) baru 1,6% pengusaha. Padahal di negara lain di lingkup ASEAN sudah di atas 4%. Semua itu karena ketakutan kita bersaing dan berkompetisi," ucap Jokowi saat memberikan sambutan sekaligus meresmikan acara Jambore Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Perguruan Tinggi (Hipmi PT) se-ASEAN di kampus Telkom University (Tel-U), Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (23/5/2016).
Indonesia perlu menciptakan lebih banyak pengusaha untuk membuka lebih banyak lagi lapangan kerja, meningkatkan daya beli masyarakat, serta menciptakan kepastian pendapatan. Berdasarkan survei Hipmi, sebanyak 80% mahasiswa perguruan tinggi di Indonesia masih bercita-cita menjadi pekerja atau belum mau jadi pengusaha.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya yakin anak muda kita tak gampang menyerah dan jago kandang. Jadi kalau 'disuntik' akan menjadi petarung. Terbukanya MEA, tentu memberikan semangat bagi anak muda untuk bersaing dan berkompetisi," tutur Jokowi.
Lebih lanjut, Jokowi di hadapan peserta Jambore Hipmi mengingatkan agar generasi muda yang ingin berkecimpung dalam kegiatan usaha atau sudah menjalani usaha agar tetap bernyali, serius dan fokus. Terakhir, Jokowi meminta pelaku usaha jangan menyerah dan terus tekun menghadapi aktivitas berwirausaha.
"Modal semangat saja tidak cukup. Jadi harus tekun dan fokus. Kalau jatuh, ya bangkit lagi," kata Jokowi. (bbn/feb)











































