Digarap Cuma 2 Bulan, Jembatan Gantung Terpanjang Kedua di Lebak Rusak

Digarap Cuma 2 Bulan, Jembatan Gantung Terpanjang Kedua di Lebak Rusak

Hans Henricus B.S Aron - detikFinance
Selasa, 24 Mei 2016 13:05 WIB
Foto: Dok.Kementerian PUPR
Jakarta - Jembatan gantung Bojong Apus di Kabupaten Lebak, Banten, rusak. Jembatan ini adalah salah satu dari 10 jembatan gantung yang telah diresmikan penggunaannya pada Februari 2016 oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani.

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah IV, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Bambang Hartadi, menjelaskan kerusakan ini terjadi pada masa pemeliharaan dan di 2 titik. Pertama, kerusakan terjadi pada oprit jembatan di sisi timur, berupa penurunan badan jalan pada oprit.

"Tempo hari buru-buru dikerjakan karena akan diresmikan. Pelaksanaannya hanya 2 bulan. Pemadatan nggak sempurna, sehingga turun, itu yang menyebabkan retak di penahan tanahnya," ujar Bambang kepada detikFinance, Selasa (24/5/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kedua, kerusakan pada rangka bawah jembatan gantung yang berfungsi untuk memikul seluruh beban jembatan (abutment). Perbaikan jembatan ini dimulai sejak Kamis (19/5/2016) dan berlangsung selama 5 hari kerja.

"Rangka di panel terakhir terlampau mepet dengan fondasi awal. Seharusnya ada jarak, sehingga ketika dibebani, yang bagian belakang harus main, harus bisa bergeser," terang Bambang.

Jembatan gantung Bojong Apus memiliki panjang 96 meter dengan lebar 2,7 meter. Jembatan ini menghubungkan masyarakat Desa Bojong Apus dengan Desa Pariuk Kedung di Lebak.

Jembatan ini terpanjang kedua setelah jembatan gantung Kolelet. Jembatan gantung Kolelet memiliki panjang 132 meter, lebar 1,7 meter, dan menghubungkan masyarakat Desa Kolelet, di Lebak dengan Desa Kembang, di Kabupaten Serang. (hns/feb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads