Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah IV, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Bambang Hartadi, menjelaskan kerusakan ini terjadi pada masa pemeliharaan dan di 2 titik. Pertama, kerusakan terjadi pada oprit jembatan di sisi timur, berupa penurunan badan jalan pada oprit.
"Tempo hari buru-buru dikerjakan karena akan diresmikan. Pelaksanaannya hanya 2 bulan. Pemadatan nggak sempurna, sehingga turun, itu yang menyebabkan retak di penahan tanahnya," ujar Bambang kepada detikFinance, Selasa (24/5/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rangka di panel terakhir terlampau mepet dengan fondasi awal. Seharusnya ada jarak, sehingga ketika dibebani, yang bagian belakang harus main, harus bisa bergeser," terang Bambang.
Jembatan gantung Bojong Apus memiliki panjang 96 meter dengan lebar 2,7 meter. Jembatan ini menghubungkan masyarakat Desa Bojong Apus dengan Desa Pariuk Kedung di Lebak.
Jembatan ini terpanjang kedua setelah jembatan gantung Kolelet. Jembatan gantung Kolelet memiliki panjang 132 meter, lebar 1,7 meter, dan menghubungkan masyarakat Desa Kolelet, di Lebak dengan Desa Kembang, di Kabupaten Serang. (hns/feb)