Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah IV, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Bambang Hartadi, menjelaskan kerusakan ini terjadi pada masa pemeliharaan. Perbaikan jembatan ini dimulai sejak Kamis (19/5/2016) dan akan berlangsung selama 5 hari kerja.
![]() |
"Perbaikan sudah dimulai, sekarang sedang kita perbaiki," ujar Bambang kepada detikFinance, Selasa (24/5/2016)
Kerusakan pertama terjadi pada oprit jembatan di sisi timur, berupa penurunan badan jalan pada oprit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Tempo hari buru-buru dikerjakan karena akan diresmikan. Pelaksanaannya hanya 2 bulan. Pemadatan nggak sempurna, sehingga turun, itu yang menyebabkan retak di penahan tanahnya," jelas Bambang.
Kerusakan kedua terjadi pada rangka bawah jembatan gantung yang berfungsi untuk memikul seluruh beban jembatan (abutment).
"Rangka di panel terakhir terlampau mepet dengan fondasi awal. Seharusnya ada jarak, sehingga ketika dibebani, yang bagian belakang harus main, harus bisa bergeser," terang Bambang.
![]() |
Jembatan gantung Bojong Apus memiliki panjang 96 meter dengan lebar 2,7 meter dan menghubungkan masyarakat Desa Bojong Apus dengan Desa Pariuk Kedung di Lebak. Jembatan ini adalah salah satu dari 10 jembatan gantung yang telah diresmikan penggunaannya pada Februari 2016 oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani.
![]() |
Jembatan gantung Bojong Apus merupakan terpanjang kedua setelah jembatan gantung Kolelet. Jembatan gantung Kolelet memiliki panjang 132 meter, lebar 1,7 meter, dan menghubungkan masyarakat Desa Kolelet, di Lebak dengan Desa Kembang, di Kabupaten Serang. (hns/feb)