Rizal Ramli: Setelah 'Tol Laut', RI Butuh 'Jembatan Udara'

Rizal Ramli: Setelah 'Tol Laut', RI Butuh 'Jembatan Udara'

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Senin, 30 Mei 2016 17:10 WIB
Rizal Ramli: Setelah Tol Laut, RI Butuh Jembatan Udara
Foto: Hasan Alhabshy
Jakarta - Menko Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli menilai penyediaan angkutan kapal berjadwal alias tol laut saja tak cukup untuk memangkas biaya logistik dan menurunkan harga pangan di pelosok negeri, seperti Indonesia Timur.

Rizal mengaku pihaknya mengkaji pembentukan 'jembatan udara'.

"Karena itu kami minta Pak Ridwan (Deputi Bidang Infrastruktur) untuk merancang konsep sejenis yaitu jembatan udara logistik," kata Rizal usai rapat koordinasi progres tol laut di Kemenko Maritim dan Sumber Daya, Gedung BPPT, Jakarta, Senin (30/5/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fasilitas 'jembatan udara' ini nantinya akan menyediakan jasa angkutan dari pelabuhan menuju daerah pegunungan atau sebaliknya di Indonesia Timur.

"Tapi untuk mencapai ke pegunungan-pegunungan di Indonesia Timur, perlu jembatan udara logistik. Ini akan dirancang. Memang kita juga perlu subsidi supaya harganya turun," sebutnya.

Dorong Kapal Berjadwal

Kehadiran angkutan kapal tol memicu kepastian jadwal kedatangan dan keberangkatan kapal. Rizal mendorong Kementerian Perdagangan (Kemendag) agar memfasilitasi para pelaku usaha di bidang pangan dan barang strategis untuk memanfaatkan jasa angkutan kapal tol laut yang tarif disubsidi oleh pemerintah.

"Dalam rangka supaya ada kargo balik, kami minta Mendag mengumpulkan semua pemain-pemain besar di dalam sistem distribusi agar mereka bisa memanfaatkan kapal reguler ini. Termasuk di dalam semen misalnya, kita karena nggak ada kapal jadinya bikin kapal sendiri. Kan nggak efisien, pulangnya kosong," sebutnya.

Tak hanya itu, Rizal memberi masukkan kepada PT Pelni dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) merancang kapal baru yang mengkombinasikan antara kapal penumpang dan barang.

"Pelni kalau desain kapal jangan besar-besar, cukup ukuran 1.000 passenger, tapi juga multi fungsi. Bisa ngangkut kontainer, cold storage, supaya dari sananya bisa bawa ikan. Kemudian bisa untuk bawa penumpang sehingga kapal yang kita desain itu tidak terlalu besar," paparnya. (feb/feb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads