Dana itu disebar ke Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Untuk BUMN, Pemerintah memberikan alokasi anggaran Rp 850 miliar. Suntikan dana segar ini berbentuk Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada BUMN kapal yakni PT Pelni sebanyak Rp 500 miliar dan PT Djakarta Lloyd sebesar Rp 350 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sisanya, Kemenkeu menyetujui anggaran Rp 1,16 triliun di Ditjen Perhubungan Laut, Kemenhub. Anggaran ini untuk mendukung program tol laut.
"Di antaranya dipakai untuk subsidi angkutan barang Rp 220 miliar, angkutan ternak Rp 8 miliar dan sisanya porsi terbesar untuk lalu-lintas penumpang di Indonesia Timur sebesar Rp 937 miliar," tambahnya.
Menkeu mengaku dukungan pembiayaan diberikan agar angkutan kapal atau program tol laut menjadi efisien sehingga mampu memangkas disparitas harga pangan dan barang.
"Inilah kapal-kapal dan dukungan pendanaannya untuk mendukung program tol laut supaya lebih efisien dan sesuai dengan kebutuhan," paparnya. (feb/feb)











































