Jurus Kantor Rizal Ramli 'Beres-beres' Wisata Candi Borobudur

Jurus Kantor Rizal Ramli 'Beres-beres' Wisata Candi Borobudur

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Senin, 30 Mei 2016 20:10 WIB
Foto: (Imam T Moerdani/d'Traveler)
Jakarta - Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah termasuk salah satu dari 10 destinasi pariwisata prioritas pemerintah.

Ke depan, pemerintah secara khusus mengutamakan fungsi Candi Borobudur sebagai tujuan wisata dan religi. Pemerintah juga akan mengurangi kegiatan-kegiatan yang akan mengganggu kegiatan wisata dan religi di Borobudur.

"Kalau di Candi Mendut dan Candi Pawon sekarang kan dikelilingi oleh rumah yang mepet langsung ke candi, sehingga orang tidak menjadi nyaman untuk melakukan kegiatan wisata maupun religi di sana. Candi Mendut setiap tahun mempunyai tempat prosesi Waisak dan itu ruangannya menjadi sangat kecil," ujar Tenaga Ahli Menteri Bidang Pengembangan Regional Kementerian Koordinator Maritim dan Sumber Daya, Bambang Susanto Priyohadi dalam acara diskusi 10 destinasi wisata bersama wartawan di Kemenko Maritim, Jakarta, Senin (30/05/16).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak seperti Danau Toba yang telah selesai Perpres-nya, Borobudur belum memiliki Perpres terkait pengembangan 10 destinasi wisata ini.

"Sampai dengan hari ini konsep pra Perpres sudah ada tapi masih ada beberapa hal yang perlu dicermati. Ada komunikasi dengan daerah yang perlu kita selaraskan tentang Perpres pemeliharaan Borobudur sebagai warisan budaya dunia," katanya.

"Sesuai dengan apa yang ada dalam UNESCO, kita saat ini sedang melakukan proses penyusunan rancangan Badan Otorita Pariwisata Borobudur. Dan karena ini bagian dari pemerintah daerah, mereka menyiapkan masterplan untuk itu. Master plan ini harus diselaraskan dengan perintah presiden," tambahnya.

Bagian dari 'beres-beres' area Candi Borodur, pemerintah akan menata pemukiman yang mepet ke areal candi.

Bambang mengaku, pemilik lahan akan tetap memiliki tanah itu, namun tempat tinggalnya akan dipindahkan ke area lain yang luasnya 2 kali dari area lahan yang dia miliki saat ini, sehingga pemilik lahan akan mendapatkan lahan produktif.

"Lahan itu kita harapkan luasnya 2 kali lipat dari lahan hidup ini. Coba ke Candi Pawon, maka di sekelilingnya itu penuh dengan rumah. Lalu Candi Pawon tidak ada fungsi untuk proses kegiatan religi. Sama dengan Candi Mendut, hanya masih ada satu penggal jalan yang mengelilingi dia tapi sudah berhimpit sekali. Padahal dalam proses Waisak mereka mulai dari Candi Mendut. Itulah yang kita sebut dengan penataan tadi," papar Bambang. (feb/feb)

Hide Ads