Pengakuan Pedagang: Tidak Ada Bawang Impor Masuk

Pengakuan Pedagang: Tidak Ada Bawang Impor Masuk

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Minggu, 05 Jun 2016 12:39 WIB
Pengakuan Pedagang: Tidak Ada Bawang Impor Masuk
Foto: Eduardo Simorangkir
Jakarta - Pemerintah berencana mengimpor sebanyak 2.500 ton bawang merah melalui penugasan 3 BUMN, salah satunya Perum Bulog. Tujuannya untuk mengendalikan harga bawang merah yang sempat melonjak harganya di kisaran Rp 40.000/kg. Impor bawang dilakukan agar harga pangan saat puasa dan lebaran bisa stabil.

Salah satu pedagang di Pasar Blok A, Jakarta Selatan mengaku telah membeli bawang merah impor di Pasar Induk Kramat Jati. Namun dari hasil pantauan detikFinance di Pasar Induk Kramat Jati, para pedagang mengaku tidak ada bawang impor masuk.

"Saya nggak tahu kalau ada impor bawang. Kan pemerintah nggak bolehin impor," kata Anto, salah satu pedagang grosir bawang merah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Minggu (05/06/16).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Anto, bawang-bawang yang masuk ke Pasar Kramat Jati tersebut tak lain merupakan bawang asal Garut.

"Bawang dari Garut. Yang bulat-bulat kecil. Bulog yang beli terus dipasarkan ke sini," ucap dia.

Hal senada diungkapkan Purwadi. Pedagang grosir bawang merah ini mengaku tak tahu ada impor bawang.

"Saya nggak tahu kalau ada impor karena selama ini nggak boleh impor," akunya.

Purwadi menyebutkan, 5 hari lalu ada bawang merah masuk Pasar Induk Kramat Jati berasal dari Bima. Selain itu, ada juga yang dari Brebes, Demak, Garut, dan Semarang.

"Tahunya infonya ngasih bawang dari Bima 5 hari lalu. Ada stok dari Bulog bawangnya dari Bima tapi banyak yang nggak nimbang (nggak beli). Di sini bawangnya dari Brebes, Garut, Demak, Semarang," ujar Purwadi. (drk/drk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads