Pedagang: Bawang Asal Bima Banyak yang Hancur dan Busuk

Pedagang: Bawang Asal Bima Banyak yang Hancur dan Busuk

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Minggu, 05 Jun 2016 14:56 WIB
Pedagang: Bawang Asal Bima Banyak yang Hancur dan Busuk
Ilustrasi Foto: Eduardo Simorangkir
Jakarta - Sekitar 10 hari yang lalu, bawang merah asal Bima, Nusa Tenggara Barat tiba di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta Utara. Sebanyak 34 truk bermuatan 1.240 ton bawang merah itu didatangkan dari sentra produksi bawang merah di Nusa Tenggara Barat (NTB).

Hal ini dilakukan Bulog guna mengantisipasi permintaan bawang yang naik menjelang puasa. Namun, ternyata bawang merah asal Bima ini tidak disukai oleh masyarakat. Selain itu, kondisi yang diterima dari Bulog juga banyak yang rusak dan lembab.

"5 hari yang lalu ada dari Bulog. Tapi itu dari Bima. Bawangnya hancur dan lembab. Banyakan busuknya. Jadi banyak yang nggak nimbang (beli)," kata Anto, salah satu pedagang bawang merah saat ditemui detikFinance di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Minggu (05/06/16).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anto mengatakan, hal ini terjadi kemungkinan karena kurang mengertinya pemerintah dalam melakukan penanganan bawang. Penanganan bawang yang baik bisa membuat bawang bertahan hingga satu bulan.

"Masalahnya dari pemerintah mungkin kurang pintar ngerawat bawangnya. Ditumpuk lembab jadi busuk. Kalau pintar ngerawatnya bisa sampai satu bulan masih bagus. Perjalanan ke Bima saja dua hari dua malam. Terus di sini di gudang. Jadi lama," ungkapnya. (drk/drk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads