Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menuturkan penurunan ini dikarenakan dua komponen perekonomian yang diproyeksi tidak sebagus yang dibayangkan, yakni investasi swasta dan ekspor.
"Investasi dan ekspor ini yang susah," ungkapnya di Istana Negara, Jakarta, Rabu (8/6/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi ini pertimbangan global (yang berpengaruh) terutama di ekspor dan investasi swasta," ujarnya.
Bambang menilai investasi diharapkan hanya bisa tumbuh sekitar 6% tahun ini. Sedangkan ekspor masih negatif seiring dengan masih lemahnya harga komoditas Internasional.
"Kan ekspor pertumbuhannya masih jelek, masih negatif, investasi swasta yang asing tidak secepat yang seharusnya," terang Bambang.
Sedangkan konsumsi masih akan bertahan pada level 5%. Ini ditopang oleh beberapa kebijakan pemerintah seperti kenaikan batas Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) dan penjagaan inflasi.
"Itu kan cuma buat konsumsi. Kan pertumbuhan kan bukan cuma konsumsi," sebutnya (mkl/ang)