Sebelumnya, rapat di Komisi XI DPR memutuskan pertumbuhan ekonomi dipangkas dari 5,3% menjadi 5,1%. Selain Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro, rapat ini dihadiri pula Menteri PPN/Kepala Bappenas Sofyan Djalil, Gubernur BI Agus Martowadjojo, dan Kepala BPS Suryamin.
Keputusan memangkas pertumbuhan ini dicapai setelah ada pertimbangan mengenai kondisi makro ekonomi Indonesia. Namun, perubahan angka pertumbuhan dari 5,1% menjadi 5,2% mengundang pertanyaan anggota Komisi XI DPR ke Menteri Keuangan. Pertanyaan ini diwakili Ketua Komisi XI DPR, Hafisz Tohir yang memimpin rapat kerja dengan Menter Keuangan hari ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menanggapi hal tersebut Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro menjawab asumsi makro yang digunakan untuk RKAKL adalah 5,1%.
"Kami memahami untuk sepakat asumsi pertumbuhan ekonomi 5,1%, angka itu yang kami perjuangkan di Banggar. Kemungkinan baru minggu depan kami akan mengupayakan agar asumsi pertumbuhan ekonomi 5,1% itu kredibel. Tapi kalau Banggar menyatakan 5,2% yang terbaik maka kita akan adakan pertemuan untuk memastikan asumsi mana yang dipakai. Untuk RKAKL kita pakai 5,1%," ucap Bambang.
Rapat yang dimulai pukul 14.20 ini diskors selama 15 menit, DPR memberikan waktu untuk Pemerintah berdiskusi asumsi makro mana yang akan digunakan. (hns/hns)