Dengan melakukan kunjungan ke pasar, pihaknya merasa senang karena bisa melihat langsung transaksi di pasar. Berdasarkan pantauan Lembong, harga-harga di Pasar Rawamangun masih terbilang tinggi. Hal ini dikarenakan segmen pembeli yang sebagian besar merupakan kelas menengah ke atas.
"Kami kementerian memantau di beberapa ratus titik memantau harga. Jadi, saya pribadi juga tertarik untuk langsung ke lapangan. Kalau yang ini masih kelas menengah atas, jadi cenderung lebih tinggi daripada pasar yang lain," jelas Lembong di Pasar Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (10/6/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentunya dengan menambah stok menambah pasok. Tadi bincang-bincang dengan beberapa pedagang mereka terimanya dari distributor sudah tinggi. Jadi, untuk jangka pendek ada pilihan impor khususnya untuk memperkuat stok dan ketersediaan di pasar," kata Lembong.
Lembong mengaku, kendati impor beberapa komoditas pangan telah dilakukan namun belum memberikan efek yang cukup signifikan terhadap penurunan harga. Sehingga perlu dilakukan upaya yang lebih baik lagi untuk mengendalikan gejolak harga di pasar.
"Masih belum optimal, tapi kita all out dorong sekeras-kerasnya jadi tentunya perkembangannya dinamis," katanya. (drk/drk)