Sebelumnya distribusi daging sapi harus melewati beberapa tahap mulai dari peternak, feedloter, rumah pemotongan hewan, pedagang besar, hingga ke pedagang di pasar.
Pada umumnya peningkatan harga daging sapi meningkat di setiap titik perpindahan distribusi. Peternak yang telah memelihara dan merawat sapinya menjual hewan ternaknya dikirim ke feedloter untuk ditambahkan bobot badannya sebelum dipotong di Rumah Pemotongan Hewan (RPH).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemangkasan rantai pasok ini dilakukan untuk meminimalisir terjadinya gejolak harga daging sapi di pasar saat puasa dan Lebaran.
"Jadi nanti feedloter itu langsung ke satu titik, katakanlah ke toko tani, koperasi, dan seterusnya terus ke masyarakat sehingga rantai pasoknya pendek," jelas Menteri Pertanian Amran Sulaiman saat meninjau operasi pasar di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu (12/6/2016).
Disinggung mengenai hilangnya peran RPH dalam rantai distribusi, Amran enggan merinci pihak mana yang akan bertanggungjawab memotong sapi hingga menyalurkan ke pedagang. Menurutnya yang terpenting saat ini adalah harga daging sapi di pasar bisa dijangkau oleh masyarakat.
"Masa motong aja nggak bisa, pesawat aja dibuat di Indonesia apalagi motong. Siapa saja yang ada yang penting harganya murah," kata Amran.
Amran menegaskan bahwa masyarakat dapat membeli harga daging sapi yang murah langsung ke Toko Tani Indonesia (TTI) dan koperasi di seluruh Indonesia.
"Dari feedloter langsung ke toko tani grup dengan mitranya koperasi kemudian ke masyarakat," ujarnya. (feb/feb)











































