Di tempat terpencil inilah pendiri Artha Graha, Tomy Winata, menggelar operasi pasar murah berupa sembako dan daging sapi. Operasi Pasar (OP) yang dijalankan oleh Artha Graha Peduli (AGP) ini merupakan satu dari sekitar 4.000 titik pasar murah yang digelar oleh lembaga nirlaba tersebut.
Secara geografis, kedua dusun tersebut berada di ujung TWMC yang merupakan bagian dari Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). Sementara, di sebelah Selatan 2 dusun yang dihuni 166 kepala keluarga ini berbatasan langsung dengan lautan lepas Samudera Hindia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Akses lainnya hanya bisa diakses dari udara yakni dengan helikopter maupun pesawat kecil di bandara yang landasannya dari tanah liat. Bandara warisan Belanda itu saat ini dikelola oleh TWNC.
Tomy mengaku lebih suka terlibat langsung dengan kegiatan sosial yang berada di pedalaman. Sementara kegiatan sosial lain AGP yang dilalukan di daerah perkotaan dilakukan rata-rata oleh pegawai muda karyawan Artha Graha Network.
"Saya hanya ingin jadi pribadi yang nggak lupa akar. Saya juga pernah mengalami masa sulit seperti mereka, dan saya lebih suka di tempat terpencil seperti ini," ungkap Tomy kepada detikFinance saat acara pasar murah dan buka bersama AGP di Dusun Pamekahan, Minggu (13/6/2016).
![]() |
Menurutnya, pasar murah dari AGP sendiri dilakukan secara masif di ribuan titik sejak 31 Mei 2016, sampai pada setidaknya sepekan setelah Lebaran. Hal ini dilakukan khususnya untuk membantu pemerintah menstabilkan harga pangan yang tengah diupayakan pemerintah sejak sebelum masuk Ramadan tersebut.
Anton, koordinator pasar murah AGP Dusun Pamekahan menjelaskan, harga paket sembako yang berisi 2 kg beras, 1 kg gula, 1 kg minyak, dan 3 bungkus mie instan ini dihargai sebesar Rp 25.000. Sementara daging sapi beku dipatok seharga Rp 75.000/kg.
Yang unik, kata Anton, sembako dan daging ini bisa dibeli dengan cara dicicil. Pembayaran bisa dilakukan lewat koperasi sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Jumlah paket sembako maupun daging yang disiapkan sesuai dengan jumlah kepala keluarga di kedua dusun.
"Bayarnya bisa menyicil lewat koperasi. Karena kita tahu ada masyarakat yang memang uangnya tak mencukupi. Di sisi lain, seperti di pasar murah tempat lain AGP, kita bisa menggratiskan sembako, namun itu tidak mendidik masyarakat," pungkasnya.
![]() |