Impor Daging Beku Ditambah 10.000 Ton

Impor Daging Beku Ditambah 10.000 Ton

Muhammad Idris - detikFinance
Kamis, 16 Jun 2016 13:42 WIB
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman, meminta importir menggelontorkan 6.110 ton stok daging sapi yang saat ini ada di gudang untuk 2 pekan ke depan. Hal itu dilakukan untuk menekan harga daging sapi jelang Lebaran di bawah Rp 80.000/kg sesuai arahan Presiden.

Amran menuturkan, akan menambah lagi jatah kuota impor baru untuk importir sebanyak 10.000 ton. Penambahan ini akan membuat stok daging sapi semakin melimpah guna menekan pasar.

"Iya (tambah impor). Selama kita butuh, kita tambah. Sampai target tercapai dalam waktu yang tidak terlalu lama. Target kita turun dalam waktu dekat," kata Amran ditemui di kantor Kementerian Pertanian (Kementan), Ragunan, Jakarta, Kamis (16/6/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia melanjutkan, tambahan impor 10.000 ton itu sebagai kompensasi, lantaran 6.000 ton stok importir saat ini dipasok untuk bulan depan, harus dikeluarkan sekarang.

"Iya kami tambah. Kami gantikan, mungkin 10.000 ton, yang keluar 6.000 ton tadi kita gantikan 10.000 ton. Itu izin baru, jadi tetap ada tambahan. Target kita turun dalam waktu dekat," ujar Amran.

Menteri asal Bone, Sulawesi Selatan ini mengungkapkan, tambahan rekomendasi izin impor ini sekaligus agar kebutuhan daging industri tak mengalami defisit.

Sebagai informasi, stok 6.110 ton daging sapi beku impor tersebut merupakan daging untuk kalangan industri seperti jenis 95 CL dan 85 CL. Daging untuk industri selama ini juga dilarang untuk digelontorkan ke pasar.

"Intinya sekarang ini kita tambah rekomendasi. Jadi yang ada di gudang dikeluarkan semua. Tentu yang industri juga tidak boleh kosong, jadi yang dipersiapkan untuk bulan depan kita keluarkan sekarang," tegas Amran.

"Ini (rekomendasi impor) reguler, ini kan jatah mereka. Hanya saja ini daging beku ini harusnya keluar bulan depan, kita keluarkan 2 minggu ini," tambahnya lagi. (hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads